Mohon tunggu...
Wawan Pkb
Wawan Pkb Mohon Tunggu... Administrasi - Staf karyawan

https://www.kompasiana.com/wawanpkb7432

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Identitas yang Kau Tahu Pemiliknya

22 Juni 2024   14:30 Diperbarui: 22 Juni 2024   14:31 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar bulu untuk menulis dan buku (pixabay.com/pexels)

Di sebuah kota kecil yang terletak di lereng gunung, hiduplah seorang pemuda bernama Aldo. Aldo adalah seorang penulis lepas yang tinggal sendirian di sebuah apartemen kecil di pusat kota. Dia dikenal sebagai sosok yang pendiam namun cerdas, sering kali menghabiskan waktunya di kafe atau taman untuk menulis cerita-cerita pendeknya.

Suatu hari, ketika sedang duduk di sudut kafe favoritnya, Aldo menyadari seorang wanita yang sering muncul di sana. Wanita itu tampak selalu membawa buku-buku tebal dan kadang-kadang melihat ke arah Aldo dengan senyuman kecil. Namun, mereka belum pernah berbicara satu sama lain.

"Misteri wanita itu," gumam Aldo dalam hati. Dia merasa tertarik dengan wanita itu, tidak hanya karena kecantikannya tetapi juga karena aura misterius yang selalu menyelimutinya.

Hari demi hari berlalu, Aldo semakin penasaran dengan wanita itu. Dia mulai mencari tahu lebih banyak tentangnya dari barista di kafe dan teman-temannya yang sering berkunjung. Namun, semua yang dia dapatkan hanyalah sedikit informasi yang tidak begitu jelas. Wanita itu diketahui bernama Mia, seorang mahasiswa doktoral di bidang sastra, tetapi dia jarang mengungkapkan banyak hal tentang dirinya.

"Apa yang membuatnya begitu tertutup?" pikir Aldo. Semakin dia mencari tahu, semakin banyak pertanyaan yang muncul dalam benaknya.

Suatu hari, keberanian Aldo mencapai puncaknya. Dia memutuskan untuk mengajak Mia bicara saat mereka berdua sedang duduk di kafe. Aldo menyiapkan diri dengan baik, mencoba membayangkan pembicaraan mereka dan mencari topik yang mungkin menarik perhatian Mia.


Ketika saatnya tiba, Aldo dengan gemetar menghampiri Mia. "Halo, maaf mengganggu. Namaku Aldo," ucapnya pelan.

Mia menoleh ke arah Aldo dengan senyuman lembut. "Halo, Aldo. Senang bertemu denganmu," balas Mia ramah.

Mereka pun mulai berbicara. Awalnya pembicaraan terasa canggung, tetapi lama kelamaan mereka menemukan banyak kesamaan dalam minat sastra dan seni. Aldo merasa semakin nyaman dengan Mia, dan begitu juga sebaliknya.

Setelah beberapa pertemuan di kafe, Aldo dan Mia mulai menghabiskan waktu bersama di luar sana. Mereka berjalan-jalan di taman, berbagi buku-buku favorit, dan berdiskusi panjang tentang kehidupan dan impian mereka.

Namun, semakin dekat mereka, Aldo semakin merasa bahwa ada sesuatu yang Mia sembunyikan. Dia masih belum tahu banyak tentang latar belakang dan kehidupan pribadi Mia. "Kenapa dia begitu tertutup?" pikir Aldo lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun