Mohon tunggu...
Wawan Pkb
Wawan Pkb Mohon Tunggu... Administrasi - Staf karyawan

https://www.kompasiana.com/wawanpkb7432

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Keajaiban di Pagi Hari

22 Juni 2024   08:19 Diperbarui: 22 Juni 2024   08:20 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sawah (pixabay.com/TranDuyet)

Naya mengikuti Elara dengan hati-hati, melewati semak-semak dan melompati batu-batu kecil. Setiap langkahnya terasa seperti petualangan baru. Setelah berjalan beberapa menit, mereka tiba di sebuah tempat terbuka yang dikelilingi oleh bunga-bunga liar yang berwarna-warni. Di tengah tempat itu, ada sebuah danau kecil dengan air yang bening seperti kristal.

"Ini adalah Danau Keajaiban," kata Elara. "Hanya mereka yang memiliki hati murni dan jiwa yang penuh rasa ingin tahu yang bisa menemukannya."

Naya mendekati danau itu dengan rasa kagum. Ia bisa melihat bayangannya sendiri di permukaan air yang tenang, tetapi bayangan itu tidak hanya menampilkan dirinya sendiri. Di sana, ia melihat gambaran dunia lain, penuh dengan makhluk ajaib dan pemandangan yang luar biasa indah.

"Tetaplah melihat ke dalam danau, Naya," kata Elara. "Dan kau akan melihat keajaiban yang sebenarnya."

Naya menuruti perkataan Elara dan terus memandangi permukaan air. Perlahan, bayangan di dalam danau berubah, menunjukkan sebuah desa yang mirip dengan desanya, tetapi dengan warna yang lebih cerah dan kehidupan yang lebih riang. Ia melihat orang-orang yang tersenyum, anak-anak yang bermain dengan gembira, dan tanaman yang tumbuh subur dengan warna-warna yang lebih tajam.

"Ini adalah cerminan dari dunia kita, dunia yang bisa kita ciptakan jika kita menjaga alam dan hidup dengan harmoni," kata Elara. "Keajaiban ini adalah pengingat bahwa kita memiliki kekuatan untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik."

Air mata mengalir di pipi Naya. Ia merasa tersentuh oleh visi yang ia lihat. Ia menyadari bahwa keajaiban di pagi hari ini bukan hanya tentang keindahan alam, tetapi juga tentang tanggung jawab yang ia miliki sebagai bagian dari alam itu sendiri.

"Terima kasih, Elara," kata Naya dengan suara bergetar. "Aku berjanji akan melakukan yang terbaik untuk menjaga keindahan ini."

Elara tersenyum dan terbang mendekati Naya. "Aku tahu kamu bisa melakukannya. Keajaiban sejati terletak di dalam hati yang peduli dan tangan yang bekerja keras."

Dengan kata-kata itu, Elara terbang tinggi, menghilang di antara pepohonan. Naya tetap berdiri di tepi danau, merasakan kedamaian yang dalam dan semangat baru yang menyala di dalam dirinya.

Saat matahari semakin tinggi, Naya berjalan kembali ke desanya, membawa serta keajaiban pagi itu dalam hatinya. Ia tahu bahwa mulai hari itu, ia akan menjadi penjaga keajaiban, memastikan bahwa dunia di sekitarnya tetap indah dan penuh dengan harapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun