Seperti pembangunan dan pengembangan kilang minyak di Tuban, pembangunan pipa gas bumi trans Kalimantan (2.219 Km), dan pembangunan energi terbarukan B100 berbasis kelapa sawit.
Alih-alih fokus ke proker utama, dirinya sempat membuat kebijakan blunder 'Work from Bali' yang malah menambah kasus penyebaran Coronavirus di Bali. Alhasil, perekonomian di Bali terseok-seok. Walau akhirnya, dia meminta maaf atas nihilnya kemaksimalan pelaksanaan PPKM darurat.
Saya berharap tuduhan kedua aktivis tersebut salah. Karena jika benar, bisa jadi hal tersebut menjadi salah satu faktor mengapa sosok tersebut kurang maksimal dalam merealisasikan program serta janjinya kepada publik? Karena mungkin selama ini, Sang Tuan sibuk menuntaskan ambisi dan motif pribadinya.
Tidak perlu panjang lebar, sampai disini Anda paham kan siapa yang dimaksud dari "sosok" tersebut? Bagaimana tanggapanmu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H