Mohon tunggu...
wawan perdana
wawan perdana Mohon Tunggu... -

Belajar

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pelancong Timur Tengah Rela Bayar Mahal Demi Nikmati Hijaunya Indonesia

23 Maret 2015   21:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:11 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas yang dapat dikembangkan menjadi objek pariwisata andalan. Termasuk Sumatera Selatan (Sumsel) yang memiliki Sungai Musi yang indah.

Perlu dibuat paket wisata menarik yang menonjolkan keindahan alami. Diyakini bakal banyak peminatnya, sebab pelancong asal Eropa dan Timur Tengah tidak segan membayar mahal demi menikmati keindahan alam, budaya dan suasana asli pedesaan.

Bisa dikemas program menginap di desa nuansa alami yang jaraknya tidak jauh dari Palembang. Lalu ajak keliling Sungai Musi untuk menikmati suasana makan malam di atas perahu.

Usulan ini pernah diungkapkan Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kementrian Pariwisata Indonesia, Tazbir Abdullah awal bulan tadi.

Seharusnya prestasi kesuksesan menggelar berbagai even internasional harus dimanfaatkan untuk menggenjot perkembangan pariwisata. Palembang dan Sumsel sekarang tidak salah juga fokus dengan pariwisata. Mengembangkan sport tourism dengan kesuksesan menggelar ASEAN Games.

Apalagi provinsi ini akan jadi tuan rumah Asian Games pada 2018. Sebagai penunjang, agenda kegiatan wisata lainnya harus turut dikembangkan. Misalnya Festival Imlek Sriwijaya 2015 yang baru pertama kali digelar dan wisata Sungai Musi.

Tetapi pengembangan program ini mesti dilakukan secara sinergi dan paralel antara pemerintah dan swasta. Harus ada kebersamaan dan perlakuan adil ke semua pihak. Semua dilibatkan. Asita, perhotelan, dan masyarakat.

Pemerintah daerah jangan berpikir semua bisa dikerjakan sendiri. Swasta punya duit, seharusnya harus diajak sinergitas membangun pariwisata.Harus digerakaan seperti orkestra, pemerintah jadi dirigen. Dengar kemauan swasta, ajak dialog dan berikan solusi. (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun