Mohon tunggu...
Niki Osing
Niki Osing Mohon Tunggu... -

suka nulis, dan masih belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sampah Bali, Bali Sampah

9 Juni 2011   09:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:42 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

~ Tonase pun tak terukur
saat melintas ku
di depan wadah yang bau itu
bila saja kau lihat........

~ roda kehidupan berjalan wajar
para bakul menantang harapan
gancu pengais beras si komang
mencakar ganas satu persatu
tumpukan sisa peradaban semalam......

~ merobek tumpukan amis
sebab tangan tak lagi miris
lantaran hidung tlah bersahabat
bau parfum yang menyengat.........

~ rombongan pendusta
melihat angkuh
si cantik melirik genit,
sembari bekata "jijik,
pak jangan lewat disitu,
nanti sepatunya kotor.
tak ada lagi pelajaran untuk abby
di sekolah,
adab membuang sampah yang benar.

~ sang pemalak memungut bayar
di kala si komang terus
saja jemput kotoran untuk makan harian
produk massal dipinggir trotoar
menunggu antrean traktor selesai dibongkar

~ Sampah Bali atau Bali sampah
sumpah serapah si Bule, parau
kala gatal kulitnya usai berenang
di pantai surga yang katanya koran berubah neraka

~ cacian kembali menguras pikir
saat kayu gelondongan,
mampir di bibir pantai...
Bali siapa yang punya,
aku, kamu, kalian, kita atau mereka?!!!

~ n-o~
[Renon :23/05/11/4:21 wita ]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun