Di setiap isu isu nasional yang penuh perdebatan 'biasanya' ada dua golongan yang terlibat, yaitu Golongan pendukung A dan golongan Penolak A. Semakin besar kepentingan yang terlibat maka akan semakin sulit untuk menghilangkan pengaruh masing masing golongan, karena pada dasarnya sifat manusia tidak suka menerima kekalahan. Dalam kasus Pilpres 2014 dulu juga terjadi dua golongan besar yaitu golongan pendukung Jokowi dan golongan penentang Jokowi, yang hingga kini walaupun sudah lewat 2 tahun masih banyak pihak yang tidak dapat menerima kekalahan saat pilpres dan tetap setia pada golongan masing masing walaupun secara elit sebagian sudah melebur.
Seperti misal saat ini, dalam kasus dugaan penistaan Agama dan kasus Demo super damai yang terjadi beberapa waktu lalu juga terdapat dua golongan besar yaitu Golongan yang pro BTP (biasanya cenderung penentang demo) dan Golongan Penentang BTP (cenderung pro demo). Kedua belah pihak dalam golongan ini saling adu kekuatan di media sosial sehingga terjadi perang opini yang sangat menarik berbagai blog jurnalis seperti di kompasiana atau seword. Ada keuntungan dari perang opini dari masing masing pihak dimana pembaca akan mendapat informasi yang lebih luas, tetapi sebaliknya jika perang opini menjadi perang hujat justru akan membuat pembaca menjadi antipati.
Dari perang opini atau debat antara dua golongan ada cara sederhana yang bisa kita gunakan untuk menilai pihak mana yang "benar", benar disini bukan benar secara hukum, tetapi berdasarkan moral dan sosial. Untuk kasus Ahok dan Masalah Demo damai misalnya, ada hal hal yang patut diperhatikan untuk memperkirakan pihak mana yang paling benar adalah sebagaimana berikut :
1. Masalah Sifat atau Akhlak, disini dapat kita lihat pihak mana yang mudah marah dan suka menghina, atau sebaliknya pemaaf dan sabar apakah yang Pro BTP / Penentang Demo atau Anti BTP / Setuju Demo
2. Masalah keterbukaan dalam hal menerima kritik media, coba kita bandingkan apakah Pro BTP / Penentang Demo anti media tertentu atau Anti BTP / Setuju Demo yang anti media tertentu. Dapat kita tentukan golongan mana yang anti kritik atau sebaliknya.
3. Masalah keilmuan dalam hal pemahaman agama, dalam menentukan tafsir ayat yang heboh tersebut apakah pro BTP / Penentang Demo menimbang rujukan dari berbagai ahli tafsir  atau Anti BTP / Setuju Demo yang menimbang rujukan berbagai ahli tafsir. Hal ini terkait seberapa luas atau dalam keilmuan  masing masing golongan.
4. Masalah penegakan kebenaran, dari berita di medsos dapat kita lihat golongan mana yang suka menyebarkan fitnah dan berita hoax. Bagi mereka yang mudah menyebarkan berita palsu maka dapat dipastikan bahwa kebenaran bukan hal yang penting bagi mereka tetapi lebih mengutamakan mana yang lebih menguntungkan opini kelompoknya saja.
Jadi kita ada di golongan mana saat ini ? Apakah yang benar atau salah secara moral dan sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H