Mohon tunggu...
Kurniawan TR
Kurniawan TR Mohon Tunggu... Buruh - Tukang Santai

Memajukan bangsa memerlukan penegakan kebenaran dan keadilan....

Selanjutnya

Tutup

Money

Impor Cangkul: Dilema Industri Pengolahan Turunan Baja

2 November 2016   11:53 Diperbarui: 2 November 2016   11:57 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cangkul adalah salah satu alat kerja pertanian dengan dan tentunya teknologi yang dibutuhkan juga teknologi dasar. Publik terhenyak dengan kenyataan ijin impor cangkul oleh PPI sebesar 1.5 juta unit, apakah artinya bangsa kita tidak bisa memproduksi cangkul sendiri ?

Walaupun tampak sederhana pembuatan cangkul tidak sesederhana yang kita kira, industri cangkul sangat berhubungan erat dengan Industri Pengolahan Baja. Mata Cangkul dibuat dengan proses penempaan yang membutuhkan panas tinggi untuk memperkuat baja. Bagi negara yang harga kalor / energi cukup mahal seperti negara kita maka biaya produksi menjadi mahal. Hal ini membuat produksi dalam negeri kalah bersaing dengan produksi Cina, apalagi beberapa saat lalu cina over supply baja di negaranya sehingga produk produk baja cina membanjiri pasar internasional.

Masalah mengenai bahan besi olahan ini merupakan masalah klasik kita, tentunya kita tidak lupa jika produksi turunan baja dan Stainless kita masih dibanjiri oleh produk impor. Bahan bahan seperti peniti, jarum, pisau yang beredar di pasaran sebagian besar adalah impor. Saat ini pemerintah telah menugaskan 3 BUMN untuk memproduksi baja turunan dalam hal ini cangkul untuk memenuhi permintaan dalam negeri, tetapi jika perbedaan harga tetap tinggi kebijakan ini tidak akan berlangsung lama. Para importir akan memanfaatkan perbedaan harga yang tinggi.

Bagaimana cara kita untuk mengurangi ketergantungan produk impor dari turunan besi tersebut, mengingat jika negara kita dapat memproduksi sendiri tentunya akan lebih bermanfaat bagi masyarakat karena membuka lapangan kerja baru. Ada beberapa cara yang bisa dilaksanakan oleh pemerintah kita sebagai mana berikut:

  • Penurunan production cost dengan jalan menurunkan harga energi, jalan yang paling efektif adalah menindak mafia gas atau energi dengan membuat peraturan yang tidak memungkinkan mafia-mafia tersebut mengambil untung tapi investasi atau investasi minimal. Caranya bisa dengan batasan selisih harga dari produsen ke pelanggan maksimal 2 USD atau bisa dengan peraturan lain.
  • Membuat proses atau alat bantu yang bisa membuat pekerjaan semakin efisien, hal harus melibatkan peneliti atau pihak kampus.
  • Perlindungan kualitas dengan penerapan SNI dalam industri turunan baja. Seperti yang kita ketahui produk buatan dalam negeri lebih mahal dari produk cina, tetapi produk kita lebih berkualitas. Demi asas keadilan penerapan SNI dapat melindungi konsumen dan produsen baja olahan tersebut.

Semoga kedepan nya negara kita dapat memanfaatkan produksi turunan baja dengan baik sehingga dapat membuka lapangan kerja yang baru.

Sumber 1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun