"Maksudnya, jelas gimana" tanyaku                                                             Â
Kamu enggak usah kerja, biar aku yang bekerja, sebagai bentuk pengabdianku padamu. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Oh, aku sambil memicingkan mata, "bukankah mencari nafkah untuk keluarga adalah  kewajiban suami?, tandasku, maka aku akan menunaikan kewajiban itu.                                                              Â
"Iya mas betul", Nura meyakinkanku, Â bekerja adalah kewajiban laki-laki dalam ikatan rumah tangga. Â Kalau aku tidak akan bekerja, aku akan diam dirumah mengurus rumah tangga dan itu sebagai bentuk pengabdianku padamu, jelas Nura.
Aku hanyalah lalaki biasa sederhana yang jauh dari kata sempurna! Kataku pada Rika dan Nura, kalaupun harus memilih diantara kalian rasanya kurang pas dan aku sadar itu.
Dalam hening Rika melanjutkan kata-katanya, "Bagiku yang terbaik bukanlah dia yang datang dengan segala kelebihannya, tapi dia tidak pergi dengan segala kekurangannya, dan mungkin dari sanalah kita bisa melihat bentuk kesetiaan itu". Â
Aku hanya bisa terdiam, sambil menggelengkan kepala, ehmmmm............
Kalau aku ibaratkan, begini
"Apa?" tanya keduanya kompak
lalat itu tahu lho, bahwa bunga jauh akan lebih harum dan indah dari pada sampah
 "Tapi, tapi apa?"