Menimbang Para Kandidat Calon Kepala Daerah Pada Pemilu Serentak 2024
Di beberapa wilayah provinsi, kota dan kabupaten yang tersebar di negara ini, akan menggelar pemilihan kepala daerah secara serentak, walau terbilang masih lama waktu pelaksanaannya, tapi aromanya sudah terasa.
Bila melihat tahapannya, panitia pemilihan kecamatan (PPK) baru saja diambil sumpahnya, dan juga baru dilaksanakan test tulis untuk panitia pemungutan suara (PPS) tingat desa.
Sedangkan pelaksanaan pemilu untuk memilih kepala daerah itu sekitar bulan November nanti, walau masih lama dan belum masuk tahapan kampanye tetapi baliho, spanduk sudah mulai tersebar hampir disetiap sudut kota dan desa.
Selain itu, manuver-manuver politik, kasak kusuk, mencari pasangan, dukungan sudah mulai ramai menjadi bahan perbincangan khalayak.
Bagi seseorang yang akan berniat maju pada pemilihan kepala daerah ini, misal kader partai mungkin tidak akan mengalamai kesulitan karena akan di dorong dan di usung oleh partainya.
Sedangkan bagi bakal pasangan calon dari jalur independent tentu harus memenuhi syarat tertentu yaitu mengumpulkan KTP warga sebanyak  62.748 orang yang tersebar di 14 kecamatan, KTP tersebut sebagai bukti dukungan pencalonan. Tentu nanti KPU akan melakukan pengecekan terhadap jumlah dokumen yang diserahkan tersebut atau memverifikasi keotentikan KTP yang diserahkan. (Dikutip dari www.sinarjabar.com)
Dan calon dari jalur independent ini terbilang masih jarang pada pelaksanaan pemilihan kepala daerah di Indonesia. Apakah karena banyaknya aturan yang harus di tempuh ataukah ada hal lain yang sulit di penuhi. Â
Hemat saya pada pemilihan kepala daerah serentak kali ini, tentu untuk para calon harus memiliki modal yang cukup, baik modal social, modal pengalaman dan harus memiliki visi-misi dan program yang pro rakyat.
Modal social artinya calon itu sudah dikenal oleh konstituen, hal ini akan memudahkan baginya ketika hendak mencalonkan diri pada pilkada serentak, sedangkan modal pengalaman adalah setidaknya calon itu sudah bergelut dengan dunia pemerintahan, agar ketika terpilih tidak kaku saat menjalaninya.