Seragam sekolah diganti, apakah perlu?
Â
Bila melihat catatan sejarah bahwa pendidikan formal di Indoensia, berkembang pada masa penjajahan Belanda. Namun, perkembangan itu hanya di nikmati oleh segelintir orang yaitu kalangan priyayi saja.
Kebijakan pemerintah penjajah Belanda dalam membatasi akses pendidikan hanya untuk kaum bangsawan atau priyayi, tentu menutup ruang dan kesempatan bagi anak-anak dari penduduk pribumi khususnya kalangan rakyat biasa.
Pada masa pendudukan Belanda, belum ada aturan yang mewajibkan dalam penggunaan seragam untuk anak sekolah, waktu itu mereka boleh menggunakan pakaian bebas.
Kemudian pada masa pendudukan Jepang, Jepang menerapkan aturan adanya penerapan seragam sekolah. Jepang menganggap bahwa seragam sebagai lambang persamaan.
Setiap warga mempunyai akses yang sama menuju pendidikan, maka dengan penggunaan seragam akan menghilangkan kasta dan status social.
Memang dengan menggunakan seragam siswa akan terlihat kompak, rapi, serasi, enak di pandang, membedakan dengan yang lain dan sebagai identitas sekolah.
Selain itu, seragam merupakan bentuk untuk pendisiplinan bagi siswa.
Penggunaan seragam dikalangan siswa mampu mempersatukan semuanya karena secara tidak langsung akan menghilangkan perbedaan dan kesenjangan diantara siswa.
Penerapan penggunaan seragam bagi siswa secara Nasional yang ada di Indonesia tentu membawa efek yang positif bagi bangsa ini.