Mohon tunggu...
Wawan Hermawan
Wawan Hermawan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi jalan-jalan, membaca, menulis dan membahagiakan orang.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Tradisi Unik Selama Bulan Puasa di Daerahku

20 Maret 2024   23:14 Diperbarui: 21 Maret 2024   04:39 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar kompas.com

Tradisi Unik Selama Bulan Puasa Di Daerahku 

Setiap daerah mempunyai tradisi unik pada saat menjalankan ibadah puasa ini, tradisi yang saya anggap unik dan menarik adalah pada saat menjelang sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan, tradisi itu sampai hari ini masih ada, walau zaman sudah berubah, maju dan modern tetapi tradisi itu tidak lekang oleh waktu.

Apa tradisi di sepuluh terakhir itu? bagaimana dengan di daerahmu?

Pada sepuluh hari terakhir atau di ujung pelaksanaan puasa ada istilah likuran, istilah likuran itu untuk menyebut hari ke dua puluh satu, dua puluh tiga, dua puluh lima, dua puluh tujuh dan terakhir dua puluh sembilan di bulan Ramadhan.

Pada setiap malam ganjil itu warga akan membawa sesuatu ke tempat melaksanakan shalat tarawih, baik makanan, minum ataupun segala yang mereka punyai. Makanan yang dibawa oleh warga kemudian dikumpulkan, nanti setelah pelaksanaan shalat tarawih usai maka makanan itu disantap secara berjamaah.

Ada pelajaran yang terkandung dari tradisi ini bagaimana jalinan silaturahmi tetap erat terbangun diawali dari hal-hal yang sederhana. Saling mencicipi makanan, saling berbagi dan saling mengelengkapi.

sumber gambar kompas.com
sumber gambar kompas.com

Kemudian ada tradisi yang tak kalah unik adalah saling berbagi makanan di hari saat menjelang hari raya atau di hari raya iedul fitri (lebaran), tradisi ini juga masih ada sampai sekarang, saling berbagi menghantarkan makanan (nganteuran) satu sama lain sesama warga merupakan kegiatan positif yang harus terus dijaga agar tidak punah, karena dari kegiatan ini tersimpan nilai karifan lokal yang sangat tinggi.

Selain dua tradisi tadi, ada juga tradisi saling mengunjungi kediaman pasca iedul fitri juga tradisi yang tak kalah menarik dan uniknya, karena tradisi ini sudah hampir lenyap tergerus oleh perkembangan zaman, tetapi disebagian daerah tradisi ini masih dipertahankan, dilestarikan dan dilaksanakan termasuk di daerah saya sendiri.

Semua tradisi tadi tentu merupakan kearifan lokal yang mengandung nilai yang sangat berharga buat kita sebagai pengisi zaman digenerasi hari ini, maka bagaimanapun semua tradisi ini harus tetap di jaga dan dilestarikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun