Mohon tunggu...
Wawan Hermawan
Wawan Hermawan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi jalan-jalan, membaca, menulis dan membahagiakan orang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Munggahan Sederhana ala Keluarga Besar SD Negeri 2 Cibinong Jatiluhur

7 Maret 2024   22:43 Diperbarui: 7 Maret 2024   22:44 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar dokpri

Munggahan sederhana ala keluarga besar SD Negeri 2 Cibinong Jatiluhur

Alhamdulilah kita lahir, hidup dan berkembang di Indonesia. Negeri yang kita cintai ini tentu harus dijaga keberadaaanya dari gangguan apapun, kenapa? karena udara yang kita hirup, air yang kita minum, tanah yang kita injak bahkan tempat tinggal kita sekarang dihamparan bumi Indonesia. Maka sejengkal tanahpun jangan sampai lepas dari genggaman, kalaupun ada rongrongan yang akan merebut negara ini, maka tidak ada kata selain "lawan" dan wajib hukumnya bagi semua warga untuk mempertahankan sampai titik darah penghabisan.

Negara kita Indonesia adalah salah satu negara yang kaya raya, bukan saja potensi sumber daya alam (SDA)nya, seperti: lautnya terhampar luas, pegunungan, daratan, wilayah yang luas, pulaunya banyak, jumlah penduduknya terbesar ke 4 didunia, suku bangsanya beragam dan agamanya pun berbeda. Selain itu Indonesia juga kaya akan budaya dan tradisi, setiap wilayah di nusantara ini mempunyai adat atau kebiasaan yang berbeda-beda, semua tentu akan menambah khazanah budaya itu sendiri.

Maka semakin menegaskan bahwa negara Indonesia bukan saja kaya secara sumber daya alamnya saja tetapi juga kaya akan tradisi dan budaya. Salah satunya adalah tradisi "munggahan" yang hingga saat ini masih lestari dilaksanakan secara turun temurun, jangan sampai tradisi ini tergerus zaman lalu punah menghilang.

Bila dilihat dari asal bahasanya, kata "munggahan" itu berasal dari bahasa sunda, munggah mengadung arti naik atau meningkat, maka dengan munggahan akan mendorong kita meningkatkan kualitas iman, taqwa dan derajat ibadah kepada Allah Subahanahu Wataala, baik selama bulan puasa ataupun pada bulan berikutnya pasca pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan.  

Tradisi perayaan munggahan ini kerap dilakukan masyarakat pada akhir bulan sya'ban di penanggalan kalender Islam, pelaksanaan munggahan biasanya memakan waktu kurang lebih satu minggu atau beberapa hari menjelang dilaksanakannya puasa dibulan suci Ramadhan.

Dalam mengisi tradisi munggahan pelaksanananya sangat variatif, ada yang melaksanakan kumpul bersama seluruh anggota keluarga, mengadakan doa bersama, Nyekar (ziarah kemakam leluhur anggota keluarga yang sudah meninggal) atau kemakam orang-orang shalih (waliyullah), saling berma'af-ma'afan dan sudah lazim diisi juga dengan acara makan bersama.

Esensi dari pelakasaan tradisi munggahan adalah ungkapan rasa syukur kepada Alloh SWT atas segala anugerah yang telah diterima serta sebagai ungkapan bahagia dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan dan untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi menjalankan ibadah puasa secara lahir bathin selama sebulan penuh.

Mengutip dari laman https://www.detik.com/jabar/budaya/d-6627984/makna-dan-proses-tradisi-munggahan-jelang-ramadan mengenai penamaan munggahan itu di Jawa Barat sendiri mempunyai istilah yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya, misal didaerah Bandung orang menyebutnya dengan papajar, sedangkan didaerah Bogor menyebutnya dengan istilah cucurak dan tentu diwilayah lainnya pun punya ciri khas tersendiri tetapi isinya sama hanya penamaanya saja yang berbeda. 

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun