Niat memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam agama Islam. Niat menjadi pondasi bagi setiap awal. Oleh karena itu, niat itu perlu kita jaga agar selalu semata-mata kepada Allah swt. Niat ikhlas tidak boleh menyeleweng menjadi riya', ujub dan sum'ah. Karena itu sangat penting sebelum dan sesudah umroh haji kita terus-menerus memperbaiki niat dan motivasi kita agar senantiasa berada di jalan keikhlasan sebagai landasan semua ibadah kita. Penjagaan niat tersebut kita dalam beberapa langkah sebagai berikut.
a- Melakukan semua usaha di atas (mengilmui, berdoa, ikhtiar maksimal, menyisihkan rezeki, mendawamkan istighfar dan taubat, membuat paspor, selalu memperbaiki niat, mengatasi kendala-kendala yang ada) bahkan lebih dari itu untuk direspon oleh Allah dan respon Allah itulah yang kita maksud/tuju akan memberi manfaat dan bukan dzat amalan-amalan itu serta hasil-hasil aslinya yang kita kehendaki.
b- Mendedikasikan umroh dan  haji, bahkan seluruh amal islam kita untuk menolong agama Allah dan  untuk memberi kemanfaatan kepada semua manusia, bukan untuk mendapat kebaikan bagi diri & keluarga sendiri saja.
c- Menjadikan umroh & haji sebagai puncak kesuksesan memberi kemanfaatan bagi semua manusia, dan na'udzu billahi min dzalik jangan sampai umroh dan haji ini sebagai puncak kerugian dunia_akhirat, karena kekurangan ilmu & motivasi yg benar.
d- Menjadikan momentum berkunjung ke kota suci Makkah & Madinah, bahkan insya Allah Masjidil Aqsha, untuk belajar pada pengalaman Nabi Ibrahim AS dan Nabi Muhammad SAW dalam membangun kota mereka, guna kita mendapat taufiq dari Allah dalam membangun kota dan daerah tinggal serta perjuangan kita masing-masing agar menjadi pusat kebaikan dan perbaikan dunia dengan rahmat Allah semata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H