Mohon tunggu...
wawanda
wawanda Mohon Tunggu... -

nowhereman in his nowhereland

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Keropos...

27 April 2017   21:16 Diperbarui: 28 April 2017   06:00 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dan hujan turun lagi, isteri dan anakku tidur. Barusan sebotol susu dot kubuat agak panas kuletakkan dekat anakku yang tidur..

Dan semut barusan tadi melintas, merayap di monitor laptop, entah apa yang dia rasakan, entah apa dia menyebut laptop…

Terpatah-patah aku merangkai kata, seolah menulis adalah pekerjaan yang teramat berat bukan hobi seperti yang selalu kudengungkan dalam keyakinanku. Keyakinan yang tak bertanggung jawab, aku tahu...

Ya, kadang aku merasa rindu..

Entahlah.., sebentar tadi aku ingat kata-kata , bahwa puisi itu lebih enak untuk dirasakan timbang dipahami…

Maka inilah aku, mengalirkan kata.. lagi, kembali, begitu saja…

Dan deburan hujan rintik agak deras di luar sana,  sebagaimana mestinya masih menyisakan gerah padaku yang sudah mandi dua kali ini. Kau tahu, bahwasanya hebat untukku bilang padamu bahwa aku mandi dua kali sehari…

Si anak galau itu, tetaplah dia tampak seperti anak-anak walaupun begitu lama dia sudah tumbuh dan berkembang sebagai manusia…

Rasa primitif yang sekian lama terpelihara dalam lindungan zona nyaman yang melengahkan…

Dulu, pernah dan sering kubuat puisi tentang bangunan keropos yang terhantam badai.., tentang layang-layang putus yang terbang tertiup angin…

Padahal bukankah kemerdekaan itu hak semua bangsa, termasuk jutaan manusia di dalamnya…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun