Mohon tunggu...
Wawan A.N
Wawan A.N Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar

Semangat terusss....

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jumatan dan Riba

2 Agustus 2013   15:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:42 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biasanya saya Jumatan di masjid agak jauh dari kantor, lha "ndilalah" aja saya kok pingin masuk masjid lebih dekat yang selalu saya lewati (kebiasaan dari awal suka yang agak jauh biar pahalanya lebih banyak... katanya).

Masjid ini terhitung masih baru dilihat dari segi bangunannya jamaah pun gak penuh-penuh amat. Tapi yang membuat saya ingin mengabadikannya lewat tulisan saya ini adalah ceramah dari khotib yang saya nilai masih cukup muda. Biasanya dimasjid yang agak jauh saat ceramah seperti jamaah yang lain saya pun ikut terhanyut semilirnya angin dari kipas angin masjid dan ditambah kondisi puasa yang biasanya waktu siang adalah the time to be sleepy...ngantuk di saat khotbah dari bapak khatib yang sudah cukup berumur dengan bahasa yang datar.

Tapi dimasjid ini rasa yang disebutkan tadi sama sekali nggak ada sama sekali....kenapa ya? Ternyata saya sangat antusias mendengarkan khotbah yang cukup menggebu-gebu tapi tidak berlebihan bahasa yang jelas seperti Ustadz Yusuf Mansyur tapi masih kelihatan kental jawanya. Biarpun saya duduk pas dibawah kipas besar dalam masjid itu tapi sama sekali gak ada rasa ngantuk yang biasa terjadi.

”Ndilalah” lagi Tema yang di ambil adalah tentang Riba...beliau menyebut Bank-bank konvensional (selain syariah) haram karena mengandung riba. Simpan Pinjam, Pembiayaan, dan KPR di bank tersebut Haram....bahkan simpan pinjam kas RT yang ada bunganya pun disebut haram.... makin terbelalak mata saya mendengar khotbah tersebut, lah gimana nggak, rumah saya ngangsur KPR bank konvensional...haram dong? Pinjaman di kantor juga ada bunga pinjaman walaupun 1 %...gimana ini....? gak bisa dong saya ngantuk mendengarkan ini.

Diakhir Khotbah Khotib memberi solusi yang sudah terjadi biarlah berlalu, agar segera bertobat dan tidak terjebak dalam hal riba lagi. Pinjaman yang benar adalah tanpa bunga, bila ingin memberi lebih niatnya adalah sedekah seikhlasnya tanpa ditentukan besarannya.

Dari khotbah Jumatan tersebut terlepas benar-tidaknya hukum pinjaman di bank karena saya bukan ahli hukum ataupun fiqh apalagi syari’ah...atau apa lah saya gak begitu “dong”, yang pasti ceramah siang hari saat Ibadah Jumat tersebut membuat saya tidak ngantuk dan mendorong saya untuk menulis untuk pertama kalinya, dan saya beranikan posting di kompasiana tercinta. Sebenarnya saya beberapa kali menulis dikompasiana tapi hanya dikolom Komentar. Mohon maaf bila banyak kesalahan, harap dimaklumi...masih pemula....

Salam Damai, Salam Kenal Semuanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun