Sebenarnya setiap hari aku lewat di daerah ini, tapi gak pernah aku nyoba berhenti dan mampir untuk mencoba mencari tahu tempat apa ini. Setiap lewat aku hanya melirik saja karena banyak orang yang beraktivitas di bawah jembatan. Ada yang sedang foto-foto atau hanya nongkrong di sungai itu. Yang paling sering adalah aktvitas foto prewedding sepertinya, karena dari kostum-kostum yang dikenakan memakai gaun pengantin, atau emang foto model yang sedang dijeprat-jepret fotografernya.
[caption id="attachment_367282" align="aligncenter" width="425" caption="cukup kreatif penarik perhatian "]
Tapi akhir-akhir ini daerah sekitar itu dipasang tulisan (walaupun cuman tulisan tangan) “Wisata Lava Bantal” membuat aku penasaran untuk mencoba mampir melihatnya. Dari segi akses tidak begitu sulit karena ini cuman terletak dipinggir jalan yang cukup ramai di berbah. Ya berbah yang dulu terkenal ada “cropcircle” yang heboh itu, hasil karya alien katanya, mungkin banyak yang sudah tahu. Tapi kalau lava bantal belum banyak yang tahu termasuk aku yang kebetulan tinggal gak jauh dari situ. Lava bantal ini terletak di aliran kali Opak Dusun Watuadeg Jogotirto Berbah Sleman, kira-kira 15 menit dari bandara.
Akhirnya aku coba mengunjungi bersama anak istriku di hari minggu pagi. Kebetulan cuaca cerah banget jadi bisa menikmati suasananya. Ternyata walaupun dipinggir jalan ramai tapi suasana disini ternyata seperti dipinggir kali dihutan deket gunung yang adem dan asri. Aliran airnya yang deras bersuara sejuk menghantam bebatuan. Aku termasuk yang pertama pagi itu datang ke Lava bantal ini, setelah itu pengunjung banyak yang berdatangan. Rata-rata anak muda yang suka ber foto-foto ria. Aku dan anak istriku ikut-ikutan deh narsis disitu.
[caption id="attachment_367286" align="aligncenter" width="320" caption="narsis diatas jembatan tua"]
[caption id="attachment_367287" align="aligncenter" width="359" caption="diatas batu bantal"]
Konon katanya batu-batu ini terbentuk dari lava gunung api dalam laut berjuta-juta tahun yang lalu. Info ini aku dapat dari tanya mbah google. Kalo penduduk setempat bilang batu-batu ini makin lama makin membesar jadi seperti tumbuh gitu. Bentuknya yang numpuk-numpuk mirip bantal mungkin itu sebabnya dinamakan Lava bantal. Tapi aku gak tahu yang benar yang mana.Yang pasti keindahan alam ini sangat cocok untuk dinikmati di akhir pekan atau dijadikan background foto bagi yang suka foto-foto. Makanya banyak orang yang mau nikah pada foto prewedding disini. Ada juga jembatan peninggalan jaman jepang yang masih berdiri tapi cukup hati-hati kalau mau lewat karena terasa seperti gempa kalo lewat bersama-sama.
[caption id="attachment_367292" align="aligncenter" width="401" caption="Jembatan tua Peninggalan Jepang "]
[caption id="attachment_367297" align="aligncenter" width="432" caption="jembatan tua n setengan tua..........."]
Ini merupakan situs yang unik dan patut dilestarikan. Sepertinya perlu sentuhan pemerintah agar situs ini menjadi obyek wisata yang diminati banyak orang agar banyak fasilitas yang diperlukan mendukung kenyamana para pengunjung. Seperti akses jalan yang masih kurang nyaman, parkir dan juga toilet umum. Namun penduduk sekitar sudah mulai sadar akan potensi ini. Terbukti ada beberapa orang yang yang seperti kerja bakti meratakan jalan masuk dan membuat tempat parkir. Kata penduduk sekitar sih katanya tempat ini bakal di bangun tempat wisata yang ada embung (kolam) di sekitar sini.
Semoga saja bisa terealisasi kedepannya.
[caption id="attachment_367298" align="aligncenter" width="389" caption="aliran air kali opak"]
[caption id="attachment_367299" align="aligncenter" width="391" caption="nongkrong di pinggir kali"]
Salam Hangat.......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H