Namanya virus, seperti yang lagi trending yaitu Virus Covid-19 tidak kelihatan oleh mata. Virus ini bisa dibilang sangat mudah tersebar atau menular ke orang lain.
Tentu untuk tidak terpapar virus ini harus waspada dan meningkatkan kedisiplinan. Kalau dari pihak pemerintah harus disiplin jalani protokol kesehatan.
Datangnya wabah Covid-19 di Tanah Air membuat kaget masyarakat dan pemerintah dalam penanganan dan dampak. Kedatangan wabah ini semua negara di dunia pun sama, tidak ada yang siap.
Perlahan tapi pasti. Segala upaya dan daya Pemerintah mengerahkan semua elemen masyarakat mencegah penyebaran Covid-19.
Termasuk dana anggaran negara pun dipapas dari berbagai kementerian, pemerintah daerah kota, kabupaten, dan provinsi untuk menangani wabah covid-19. Baik penanganan kesehatan dan dampak dari wabah tersebut.
Saat ini penyebaran wabah Covid-19 terus berlanjut. Bahkan saat ini Provinsi Jawa Timur paling tinggi angka positif Covid-19.
Pemerintah saat ini fokus menangani angka positif yang terus bertambah.
Sampai -sampai Menkes RI Terawan berkantor di Jawa Timur. Demi menekan angka penambahan kasus positif Corona.
Ini langkah yang dilakukan untuk menekan angka positif Corona. Jadi, apa? pemerintah benar benar berkerja dalam penanganan wabah ini agar bisa menekan angka penambahan kasus.
Fokus pemerintah menekan angka kasus di Jawa Timur saja berdasarkan keterangan dari Menko PMK Muhadjir Effendy bisa mengurangi 50 persen angka penambahan kasus positif Corona secara nasional. Jika penanganan Covid -19 di Jawa Timur berhasil.
Menko PMK pun sudah meminta kepala daerah di Jawa Timur untuk bekerja sama dengan jajaran TNI dan Polri menjaga area  kerumunan banyak orang dalam mencegah penyebaran Covid-19.
Presiden Joko Widodo telah memberikan tenggat waktu dua pekan menekan penyebaran virus di provinsi yang kini dipimpin Khofifah Indar Parawansa itu. Ia bahkan memerintahkan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan II untuk membantu penanganan Covid-19 di Jawa Timur.