Gebrakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dengan 4 perubahan skema pendidikan adalah menuju kemerdekaan belajar.
Penghapusan UN tahun 2021; Ujian Berbasis Sekolah; Penyederhanaan RPP; dan Fleksibilitas PPDB Zonasi.
Ini lompatan besar bagi masa depan pendidikan Indonesia.
Jika dipahami dan dicermati, 4 gebrakan merdeka belajar Menteri Nadiem sebetulnya terasa menyasar pertumbuhan kualitas.
Kualitas murid, Guru dan sekolah.
Khususnya Guru. Ketika Menteri Nadiem ingin lahir kualitas pendidikan, maka secara otomatis faktor pemicunya pasti dijamin aman.
Contoh sederhananya begini: saat kita ingin merenovasi rumah agar lebih megah, maka otomatis harus mencari ahli desain interior, pekerja bangunan dan bahan material yang berpengalaman serta bagus
Setelah itu ada semua, maka soal keuangan untuk menggaji mereka semua dengan layak pasti juga disiapkan. Agar kerjanya maksimal.
Nah, ahli desain interior, pekerja bangunan, bahan material, kecukupan modal dan penggajian yang layak itulah 'faktor pemicunya'.
Begitu juga di 4 gebrakan merdeka belajar dari Menteri Nadiem, maka 'faktor pemicu' itu pasti juga telah dipikirkan dan disiapkan.
Tinggal menunggu waktu realisasi saja. Semua bertahap sebab masalah pendidikan sangat banyak.