Mohon tunggu...
WawanAdalah
WawanAdalah Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Pribadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Fotografer

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menggamit Dahsyatnya Pancasila

16 Agustus 2019   09:41 Diperbarui: 16 Agustus 2019   09:48 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu lalu Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu pernah mengungkapkan jika kini sudah mulai tampak dan dirasakan munculnya "benih" kelompok anti-Pancasila.

Tidak bisa mengelak, pernyataan Menteri Ryamizard harus diakui benar. Jika masih ada yang nyinyir mengatakan itu hanya isu untuk mengalihkan ketakutan pemerintah, maka amat dangkal cara berpikirnya.

Malah dengan 'wanti-wanti' Menteri Ryamizard, kita semua harus berjaga. Bersiap menjaga pertahanan Indonesia dari guncangan kelompok tertentu yang ingin mengganti Pancasila.

Buktinya: ada ormas Islam yang terbukti berparadigma khilafah muncul di Indonesia. Terungkap tujuan organisasinya ingin menegakkan khilafah. Menurunkan Pancasila. Walhasil; ormasnya dibubarkan pemerintah Indonesia.

Sampai sekarang juga terus berembus niatan menegakkan sistem khilafah dan menjadikan Indonesia negara syariah dari kelompok lainnya. Bahkan sampai melakukan aksi teror dengan alibi sesat: jihad.

Itu jelas berbahaya bila didiamkan. Semua masyarakat acuh terhadap ancaman kedaulatan negara dan Pancasila yang berada di depan mata. Padahal dengan Pancasila selama ini terbukti Indonesia kuat dan hidup harmonis.

Apa yang dikatakan Menteri Ryamizard soal mulai munculnya 'benih' anti-Pancasila adalah pegangan kita untuk merawat Indonesia.

Bukan bentuk ketakutan dengan ideologi lain. Namun takut ketika ideologi lain itu justru menghancurkan. Tak selaras dengan otentisitas kehidupan bernegara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun