Mohon tunggu...
Wawan Supriadi
Wawan Supriadi Mohon Tunggu... lainnya -

LAHIR DI SUMEDANG TANGGAL 20 NOVEMBER 1966 -. PERNAH JADI GURU DI SMP DAN SMK SEJAK TAHUN 1988 SAMPAI TAHUN 2013. PROGRAMMER DI RSU KABUPATEN SUMEDANG - SENANG MEMPELAJARI SOFTWARE 3D ANIMATION E-Mail wulansoft.computindo@gmail.com Website :http://rsudsumedang.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Surat Terbuka untuk Masyarakat Indonesia

18 April 2010   13:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:43 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kepada Yth. Masyarakat Indonesia Yang Masih Peduli Pada Kebudayaannya

Seperti kita ketahui bahwa Kebudayaan Nusantara sangat tinggi, ini dapat dibuktikan dengan adanya beberapa daerah yang memiliki aksara daerahnya masing-masing, artinya nenek moyang kita sudah mampu baca tulis. Tapi sangat disayangkan masyarakat sudah banyak yang tidak mengenal aksara daerahnya, bukan saja anak mudanya, bahkan yang sangat menyedihkan golongan orang tuanya pun sudah banyak yang tidak mengenalnya, hanya terbatas mengetahui nama aksaranya atau had nya saja tapi bentuk dan cara menggunakannya sudah jarang yang bisa. Sehingga dapat dipastikan aksara daerah yang mempunyai nilai budaya yang tak ternilai akan hilang begitu saja.

Berdasarkan hal tersebut diatas, sebagai rakyat Indonesia, saya mempunyai kewajiban moral untuk mencegah punahnya kebudayaan tersebut dengan cara mendokumentasikan aksara nusantara dan membuat font nya, supaya anak muda bisa mempelajarinya dengan mudah menggunakan Komputer yang dimilikinya.

Dari hasil pencarian dengan Google, saya berhasil menemukan beberapa contoh aksara daerah dan beberapa diantaranya sudah memiliki font nya tersendiri, sedangkan yang belum ada font nya, saya buat dengan bantuan Corel Draw dan Font Creator.Beberapa aksara daerah yang berhasil saya dokumentasikan diantaranya

  1. Aksara Ngalagena dari Sunda (Font didapatkan dari Internet)
  2. Aksara Hanacaraka dari (Font didapatkan dari Internet)
  3. Akasara Bali (Font didapat dari internet)
  4. Aksara Rejang dari Bengkulu (Font saya buat sendiri)
  5. Aksara Kagana/Kagangadari Lampung (Font saya buat sendiri)
  6. Aksara Lontara Bugis (Font saya buat sendiri)
  7. Aksara Batak (Font didapat dari Internet)
  8. Aksara Surat Ulu dari Prabumulih (Font saya buat sendiri)
  9. Aksara Rencong dari Kerinci (Font Saya Buat Sendiri)
  10. Aksara Kawi/ Jawa Kuno (Font saya buat sendiri)
  11. Aksara Palawa (Font saya buat sendiri)

Saya minta bantuannya pada semua yang masih peduli pada kebudayaannya dan tidak menginginkan aksara daerahnya hilang begitu saja, untuk memberikan informasi bilamana ada yang mengetahui aksara daerah yang belum saya dokumentasikan, dan saya mohon untuk mengkoreksi aksara yang sudah saya dokumentasikan tersebut.

Tidak lupa saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pertama kompasianer yang bernama Paks Syam yang sudah memberikan informasi tentang Aksara Surat Ulu,  Pak Cahyo Ramadhani yang telah menginformasikan pada saya, yang semula saya pikir yang saya buat itu adalah Aksara Rencong ternyata Aksara Rejang dari Bengkulu, untuk sementara yang saya perbaiki baru sebatas judul artikelnya, nama font nya belum saya ubah, dan kepada Face Booker yang bernama Abu Haripin yang sudah mengoreksi Aksara Kagana/Kaganga dengan memberikan contoh Tulisan tangan aksara tersebut

Bagi Kompasianer yang memiliki pengetahuan tentan aksara daerah yang belum saya dokumentasikan, diminta dengan hormat untuk mengirimkan contoh aksara daerahnya pada saya melalui email wulansoft@gmail.com , seperti yang dikirimkan oleh sdr. Abu Haripin.

Atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan banyak terima kasih, semoga budaya kita tetap lestari tidak lekang oleh jaman

Wassalam

Wawan Supriadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun