Mohon tunggu...
WePe
WePe Mohon Tunggu... -

Sok Seriussss... Gak Pantes Pe!!!!!\r\n\r\nhttp://warjokkenthir.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humor

Balas Dendam Pe'i

9 Agustus 2011   15:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:57 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1310985461670294495

Pe’i, Kardiman dan Dusmin menunggu waktu untuk sholat Isya di Langgar, karena iseng gak ada aktivitas Kardiman pun mengajukan usul untuk melakukan permainan

Kardiman : “Bro, Gimana kalo kita main suit dan yang menang boleh menjitak kepala yang kalah”

Dusmin : “Asyik kayaknya permainannya Man, Oke gue mau. Gimana loe Pe’i?”

Pe’i : “Enggak mau ah.. mendingan gue tadarusan aja”

Kardiman : “Payah Loe Pe’i, gak Asyik”

Dengan sangat terpaksa akhirnya Pe’i pun ikut dalam permainan mereka,karena gak mau dibilang gak setiakawan.

Pe’i vs Kardiman : “Suit” (Hasilnya Pe’i kalah dan menerima jitakan dari Kardiman)

Pe’i vs Dusmin : “Suit” (Hasilnya Pe’i kalah dan menerima jitakan dari Dusmin)

Permainan telah berlangsung dua kali dari setiap pertemuan mereka, dan tetap aja Pe’i kalah, ini membuat Pe’i makin emosi untuk memenangkan permainan ini, namun permainan terhenti saat adzan terdengar dan ini makin membuat dongkol Pe’i.

Kardiman : (Sambil tersenyum penuh kemenangan) “Horee, Adzan. Udahan ya Pe, kita sholat dulu”

Pe’i : (Masih dengan dongkolnya karena kena jitak 2 kali oleh Kardiman dan Dusmin) “Ya Udah”

Mereka pun berwudhu dan dilanjutkan Sholat berjamaah, karena tiga orang ini dianggap biang kerok, dari Langgar dibuat kebijakan tidak tertulis setiap mereka sholat di sini harus di shaft paling belakang dan mereka pun memahami aturan ini, di shaft belakan Kardiman, Pe’i dan Dusmin dalam satu shaft.

Namanya juga anak-anak kenthir, tetap aja ada kejadian heboh yang dilakukan mereka.

Kardiman dan Dusmin : “Aduh… Aduh… Aduh…” (Sambil berguling-guling memeggangi kepala mereka)

Usut punya usut ternyata Pada saat Tahiyatul Awal ketika Kardiman dan Dusmin mengacungkan telunjuk Pe’i mengacungkan jari jempol kiri dan kananya didepan telunjuk mereka. Bersamaan dengan itu pula Pe’i langsung menjitak kepala Kardiman dan Dusmin dengan jitakan pamungkas diikuti dengan langkah seribu …. Kabuuuuuuuuuuuuuuurrrrrrrrr…. Meninggalkan mereka dengan penuh kepuasan wkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.

--

Balas dendam bukanlah jalan yang terbaik untuk menyelesaikan masalah, dengan dendam malah akan menimbulkan masalah baru. Memaafkan lebih mulia dan lebih baik dari pada menyimpan dendam yang dapat menimbulkan permusuhan.

~Sekian~

NGENTHIR RELIGI NYOK

http://warjokkenthir.blogspot.com/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun