Mohon tunggu...
Wawan G.C Simbolon
Wawan G.C Simbolon Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

#Parna #Simbolon #SosiologiFISIP_USU

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hidup Bersih dan Bangsa yang Bersih

13 April 2016   13:57 Diperbarui: 13 April 2016   14:07 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sejauh mata memandang, di sekitaran tempat kos sampai ke lokasi kampus, di sepanjang jalan selalu kita temukan sampah plastik dan berbagai macam jenisnya. Sungguh mengerikan saya rasa. Ini menjadi suatu kebiasaan yang tidak terelakkan lagi bagi individu, saya pribadi juga bagian dari kebiasaan tersebut. Menjadi pertanyaan besar dalam diri saya, bagaimana agar negara ini dapat merombak moral para masyarakat, termasuk generasi muda untuk bergerak memperbaiki keadaan tersebut.

Pernyataan bahwa kebersihan adalah sebahagian dari iman merupakan cerminan sejauh mana kita membuat diri kita menjadi suatu sosok yang dapat memberikan pengaruh positif bagi sekitar kita. Namun terkadang yang terjadi, apakah kita sudah tidak beriman lagi, maka kita tidak pernah memperhatikan kebersihan lingkungan kehidupan kita?.

Seharusnya generasi muda sangat diperlukan tindakan dan sikapnya untuk memperbaiki keadaan tersebut. Namun sangat miris, melihat tujuan dan pola pemikiran pemuda saat ini. Mereka adalah generasi yang dibesarkan mie instan, semua berharap cepat berlalu. Menikmati produk-produk barat, penikmat, pemakai dan pendukung hasil karya luar negeri. Sementara bangsa sendiri, dilihat, direnungkan, kemudian diacuhkan.

Untuk itu, sekarang ini kita butuh wadah untuk menyalurkan beberapa ide-ide dan pikiran yang mungkin terpendam, dan saya yakin itu masih ada di beberapa pemuda yang cinta pada negara ini. Kepedulian adalah hal yang sangat penting untuk berbuat. Tidak hanya sebatas teori, jika kita lihat ada sampah berserakan, stop menggerutu, ambil dan buang pada tempatnya. Setelah itu diskusikan dengan teman-teman terdekat, apa solusi untuk masalah tersebut.

Saya rasa ide-ide dan solusi yang ditemukan dari teman-teman kita untuk masalah kebersihan tadi dapat dibagikan dengan teman-teman yang lain, ceritakan pada Gerakan Pemuda Revolusi Mental. Sehingga isu tersebut dapat dibahas secara mendalam dan menemukan penyelesaian. Lalu apa saja yang akan dilakukan?

Kita dapat membuat gerakan yang berkampanye tentang kebersihan lingkungan, caranya? Gunakan media, kerjasama dengan media. Misalnya, akhir-akhir ini sering sebelum menonton film di bioskop kira-kira 15 menit sebelum film dimulai ada iklan-iklan di tayangkan, nah kita bisa buat konsep iklannya, kerjasama dengan pihak bioskop, kita pasang iklannya. Jadi meskipun yang nonton awalnya tidak peduli, mereka pasti akan tersentuh jika terus menerus menyaksikan tayangan yang sama.

Kemudian, program foto pelaku pembuang sampah sembarangan. Cara ini sangat efektif, mengapa? Alasannya adalah karena orang Indonesia lebih takut malu daripada takut dosa. Nah, kita foto pelaku buang sampah sembarangan, share ke media sosial dan pasti efektif.

Kemudian berikan award bagi para penggerak pecinta lingkungan, jadi menggalakkan event-event misalnya lingkungan terbersih, lorong atau RT-RW terbersih,, jadi dimulai dari lingkup yang kecil saja. Sebab kalau langsung berbicara antar kota, yang bersih hanya permukaan saja nantinya.

Demikian beberapa ide sederhana, semoga menjadi sebuah inspirasi untuk menyatukan program kolaborasi ini. Jika lingkungan bersih, maka hati bersih, sehingga korupsi juga bersih dari Indonesia. Harapan kita hanyalah menunggu kenyataan, bukan angan, namun ayo bergerak. Lakukan dan kerjakan. #SalamRejuvenasi #GerakanPemudaRevolusiMental

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun