Mohon tunggu...
Wawan Gunawan
Wawan Gunawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Saya suka Menulis

Kata-kata indah adalah tempat diskusi favoritku, Sebuah kiasan dan peribahasa yang indah yang, Disusun dalam sebuah untaian paragraf yang indah dan rapih, Tempat dimana,ku bisa berteduh dan merenung yang bahkan Tangan gemulai ini dapat menciptakan alam ini serasa, Milik kita berdua dengan disandingkan oleh kata indahku dengan berharap Jadi sebuah karya yang indah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sepenggal Peristiwa Harmoni

17 April 2021   23:59 Diperbarui: 18 April 2021   02:15 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sepenggal Peristiwa Harmoni

Karya : Wawan Gunawan

Didalam sebuah kantor yang ternama terletak di ibu kota, dimana terdapat seorang tukang bersih yang bernama pincang, hal tersebut sudah dikenal  oleh semua karyawan dengan kondisi fisiknya tapi meskipun punya keterbatasan tapi si pincang tersebut adalah salah satu karyawan pembersih yang terajin dan jujur dan sehingga banyak karyawan pembersih lainnya merasa iri akan prestasi tersebut, seehingga banyak ya ng memusuhinya bahkan menjauhi saat dikantor. Tapi hal itu tidak menjadi suatu pantang semangat dalam mencari sesuap makan untuk keluarga dirumahnya, hal tersebut motivasi yang terkuat yang dimiliki si pincang.

Suatu hari ketika si pincang sedang menjalankan tugasnya sebagai tukang pembersih,dan seketika si pincang dipanggil oleh atasan untuk mengemban suatu tugas yang sangat rahasia dimana amanah tersebut ialah mengantarkan uang sumbangan dari kantor ke panti asuhan yang dimana amplop tersebut sangatlah jelek dikirimkan, tapi nyatanya atasan mengatakan walaupun amplopnya rusak yang terpenting isinya utuh, dan didalam amplop tersebut terdapat beberapa uang kertas dan sekeping uang koin. Dan si pincang pun bergegas untuk pergi ke panti asuhan dengan kondisi yang jalannya pincang tapi semangat dan kerja kerasnya tak akan terkalahkan oleh orang yang normal.

Setelah diperjalanan terjadi tragedi  awal yang dimana uang koin tersebut jatuh dan bergelinding kejalan raya, dan si pincang tersebut berusaha mengambil dan mengikuti arahan putaran koin yang dimana jalan tersebut kondisinya miring dan hasilnya koin tersebut mengeliling sangat kencang dan si pincang tersebut harus mengikuti dengan kecepatan sebisanya.

Dan akhirnya uang koin tersebut didapatkan meski harus menyangkut keselokan yang bau, tapi si pincang tetap memiliki sikap yang sangat amanah dalam setiap tugas yang diberikan oleh atasan dan si pincang tidak ingin atasannya merasa kecewa dengan amanah ini.

Dan akhirnya setelah terkumpul semua uang titipan kantor untuk panti asuhan, si pincang pun bergegas untuk pergi ke panti asuhan yang dimana letaknya lumayan jauh dari hilangnya koin tersebut, sesampai dipanti asuhan si pincang pun memberikan amplop tersebut, setelah dicek sudah lengkap dan utuh akhirnya si pincang berpamitan untuk pulang kembali kekantor untuk melanjutkan pekerjaanya yang tertinggal tadi.

Sumedang , 17 April 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun