Mohon tunggu...
Wawan Gunawan
Wawan Gunawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Saya suka Menulis

Kata-kata indah adalah tempat diskusi favoritku, Sebuah kiasan dan peribahasa yang indah yang, Disusun dalam sebuah untaian paragraf yang indah dan rapih, Tempat dimana,ku bisa berteduh dan merenung yang bahkan Tangan gemulai ini dapat menciptakan alam ini serasa, Milik kita berdua dengan disandingkan oleh kata indahku dengan berharap Jadi sebuah karya yang indah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketika Anak Sunda Berkuliah (Part 1)

13 Maret 2021   10:59 Diperbarui: 13 Maret 2021   11:11 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://kertasonline.com/pena/pejuang-kuliah/

Ketika Anak Sunda Berkuliah Part 1

Karya : Wawan Gunawan

Usia telah bertambah dan seiringanya dengan waktu dan situasi fisik yang semakin dewasa, saat nya pemuda dan pemudi siap untuk melanjutkan bersekolah ditingkat lebih tinggi, yaitu ketika pemuda dan pemudi masuk kuliah diperguruan yang diimpikan oleh setiap calon mahasiswa ditahun pelajaran sekarang, dimana mereka mempersiapkan untuk mendaftar untuk berkuliah bahkan ada yang berusaha dan bekerja keras dengan masuk kuliah lewat beasiswa yang dimana beasiswa tersebut suatu anugerah terindah ketika tuhan memberikan kepada setiap anak yang tulus dan bersungguh-sungguh dalam mencapai suatu tujuan dan cita-cita kedua orangtuanya.

Kita perkenalkan terlebih dahulu sebab pepatah bilang Tak Kenal Maka Tak Sayang pertama aku adalah David Sumanto , bisa dipanggil David aku berasal dari provinsi Jawa Barat dan aku asli dari suku sunda, dimana kedua orangtua ku asli dari suku sunda. Kondisi keluarga ku sangatlah memperihatinkan sebab ayah aku tidak bekerja dan sudah beberapa tahun lama ayahku pensiuan PNS satpol PP. Pasti tahu gaji pensiunan tak sebesar waktu ayahku bekerja normal, dan akhirnya ibu ku membuka warung kecil setidaknya bisa mendaptkan penghasilan untuk menghidupkan aku dan adik ku sehari-hari. Aku adalah anak ke dua dari tiga bersaudara, Kakak ku telah bekerja dan adik saya sudah lulus tamatan SMP dan aku adalah tongak kebahagian dari kedua orangtua untuk bisa membahagikan kedua orangtua, sebab aku adalah anak yang berantuis akan haus tentang ilmu pendidikan,walaupun aku bekerja disetiap pengumpul yang ditolong oleh aku tapi apa daya semangat jiwa ku untuk bersekolah masih terkalahkan oleh pekerjaan, dan saat itu aku binggung kewalahan ketika masih bekerja di sebuah resto didaerah depok aku juga berusaha mencari peluang masuk kuliah lewat beasiswa,sebab apa daya kondisi perekonomian keluarga tak mendukung untuk aku bersekolah, maka ketika mendaptakn suatu saat nanti beasiswa maka itu adalah anugerah terindah yang akan aku syukuri dan bahkan kenikmatan yang terindah yang diberikan oleh Allah SWT dengan perantaan kedua orangtua khususnya ibu ku.

Pada waktu itu adalah sebuiah hari yang paling terindah yang pernah aku dapatkan selama seumur hidupku, dimana aku keterima beasiswa untuk kuliah dengan gratis, semua pembayaran study sampai lulus S1 ditanggung oleh pemerintah dengan satu hal ialah nilai persemester harus naik atau konsisten dengan aturan IPK 3,1 dari pemerintah untuk si penerima beasiswa tersebut. Dan disaat itu suatu kebanggaan tapi disisi lain aku harus meninggalkan atau keluar kerja dari resto tersebut, meskipun kontrak kerja satu tahun saya janjikan oleh manager tak bisa ditepati sepenuhnya, dan alhasil aku bisa diizinkan untuk keluarga diresto tersebut dan saat itu yang dipertanggung jawabkan hanyalah sebatas SKCK sebagai jaminan saya masih dikerja direst tersebut. Mungkin kenangan manis bersama kawanku dan manajer direst hanyalah sebatas kenangan manis yang akan mengisi jalan cerita hidupku untuk menjadikan sebuah cerita yang disuatu saat nanti akan aku sembahkan kepada keluargaku nanti. Canda tawa masih tersimpan dalam dalam ingatan dan pikiran saat itu, tapi apa daya pendidikan menurut aku paling aku citakan sejak menginjak SMA. Dan keesokan harinya aku mempersiapkan untuk pamit pulang ke kampong halaman yaitu didaerah sumedang, dan merasa sedih masih terkandung dalam hati ini tapi ada daya pendidikan yang paling utama, dan aku pun pamit dan pulang mengendarai kendaraan umum yaitu bus jurusan Depok- Bandung dengan waktu itu biaya sebesar Rp.125.000 lumayan mahal tapi setidaknya aku masih ada sisa dari gajih bulan kemarin dan sebagianya aku bayar untuk pendaftaran awal untuk kuliah sebesar Rp.600.000 dan untungnya orangtua dikampung mensupport aku untuk bisa bersekolah lebih tinggi kembali, itulah suatu apreasi aku yang berharga dan berkesan dalam setiap cita dan pejuang ku untuk membahagiakan kedua orangtua saat aku lulus S1 nanti, aku percaya bahwa aku hanyalah seorang hamba yang berusaha dan berikhtair hanya tuhan yang menentukan apa yang akan menjadi passion saya suatu saat nanti.

Setiba dirumah aku disambut dnegan penuh hangat dan kasih sayang oleh kedua orangtua ku terutama oleh ibuku, dimana saat aku bekerja aku tergiang selalu akan kasih sayang dan kerinduannya,bersalaman dan berpelukan seperti halnya kebahagian yang tak akan dinilai oleh harta hanya dibayar oleh setetes demi setetes tangisan air mataku dan keluargaku.Dan akhirnya aku beristirahat ke kamar dan tertidur dengan pulasnya sebab persiapan besok untuk menghadapi kegiatan PKKMB kampus ku.

Keesokan harinya kegiatan PKKMB telah dimulai akhirnya aku bisa merasakan kuliah dan bergelar maba, dimana aku adalah Mahasiswa Baru saat itu, meski kegiatan tersebut harus daring tapi antusias aku sangat pejuang 45. Dikarenakan pada saat itu wabah masalah yang melanda negeriku saat itu ialah covid-19 sampai sekrang berlangsung belum sembuh akan masalah tersebut. Dengan menjalankan semua acara baik dari pembukaan sampai penutupan aku sangat tak menyangka bahwa aku bisa kuliah kembali dengan gelar mahasiswa yang dibiayai oleh pemerintah. Mungkin aku sedikit malu hal itu tapi disisi lain aku sangatlah bersyukur kepada Allah sebab tak semua orang mendapatkan kesempatan emas tersebut. Akhirnya kegiatan PKKMB telah selesai dan persiapan besok untuk kuliah perdana. Sungguh  tak bisa berkutik apapun akhirnya kerja keras dan usaha waktu dulu mencari informasi untuk kuliah gratis dapat dirasakan saat itu dan sampai sekarang.

Pagi telah menyapa ku dengan lembut dan penuh kasih sayang, setelah melakukan ibadah kepada sang pencipta akhirnya jiwa dan pikiran ku tak sabar untuk melakukan kuliah perdana meskipun hanya lewat daring atau kuliah online.waktu telah menunjukkan pukul 08:00 tandanya waktu untuk kuliah online perdana banyak kawan dan banyak pula dosen yang memperkenalkan dirinya masing-masing ke laman zoom tersebut.Dan tak menyangka bahwa aku umur paling tua drai semua kawan ku dikelas ya, salah dari akta dulu kata ibuku harusnya aku masih umur 19 tahun tapi sayang waktu itu ayahku tidak tahu akan mendata tanggal kelahiran aku waktu itu, apa daya kalau diubah harus lah ubah data administrasi semuanya, seperti KTP,Ijazah,SD-SMA,dan Kartu Keluarga, dengan sedikit kecewa tapi dengan hati yang kurang ikhlas terpaksa harus mengikhlaskan dnegan penuh kekecewaan itu. Kulon pertama pun sukses sampai akhirnya dipengujung tes dari UTS dan UAS dan aku harus bersungguh-sungguh dalam mengerjakan semua ujuan tersebut ya apa daya KIP adalah tanggung jawab aku saat kuliah, tanpa dia aku bisa apa. Meski itu aku tetpa semngat dalam setiap mengerjakan tes ujian UTS maupun UAS. Dan seminggu untuk tes ujian telah selesai maka dari itu aku hanya menunggu hasil tes ujian tersebut dari semua matkul.

Hari telah berlalu, minggu telah berganti akhirnya nilai hasil tes ujian tersebut diumumkan dan akhirnya saya gak sabar dan gak tenang akan nilai tersebut, ya kalau nilai IP kecil aku akan dikeluarkan dikampusku dan didenda bayar uang kuliah selama semester 1 ini. Dan akhirnya nilai tersebut diterima oleh tangan aku dan tidak menyangka aku usia sudah mau ke 20 tahun ke atas menurut data KTP tapi aslinya salah datanya,mendapatkan nilai yang sangat sangat memuaskan hati dan sangat membanggkan untuk ditunjukan kepada kedua orangtua saat itu . Nilai IP aku bahkan pas rencana aku saat sebelum belajar saat itu dan bahkan nilai IP aku melebihi nilai KIP yang di perintahkan oleh pemerintah yaitu 3.1 dimana aku bisa melampaui niali tersbut dnegn doa, dan bekerja keras akhirnya akan mebuahkan hasil yang sangat memuaskan untuk diri aku sendiri dan manjadi kebangga untuk kedua orangtua.

Setelah selesai belajar di semester 1 akhirnya aku mendaptak liburan satu minggu untuk mempersiapkan semester2 yang akan mendatang selanjutnya.Sungguh cerita ini membuatku sangatlah menginspirasiku dan akan melanjutkan part 2 setelah semester 2 aku selesai , tunggu cerita terbaru dan terharu dengan penuh motivasi tersendiri dari cerita semester 2 nanti. Aku david pamit mundur soalnya aku mau kuliah online semester 2 heheh... Cerita Ketika Anak Sunda Berkuliah Part 2 segera datang , tunggu .. selanjutnya ketika selsai semester 2 hehhe

Sumedang. 13 Maret 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun