Mohon tunggu...
Wawan Ridwan AS
Wawan Ridwan AS Mohon Tunggu... Guru - Guru dari Cikancung

Konsep, Sikap, Action menuju Good Respect. Ikut Peduli Dunia Pendidikan, Berbagi Motivasi Khazanah Keilmuan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Remaja, Carilah Jati Dirimu !

4 Januari 2025   09:06 Diperbarui: 4 Januari 2025   09:06 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mencari Jati Diri (https://images.pexels.com/)

Remaja sebagai seseorang yang berada pada masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosial- emosional. Perubahan biologis, kognitif, dan sosial yang terjadi berkisar dari perkembangan fungsi seksual, proses berpikir abstrak sampai pada kemandirian. Masa remaja dimulai kira-kira usia 10-13 tahun dan berakhir antara usia 18 -- 22 tahun. Pada setiap remaja harus menemui masa-masa dimana terdapat definisi baru mengenai peran gender mereka yang merupakan set harapan dalam menerapkan bagaimana seharusnya perempuan dan laki-laki berpikir, bertingkah laku, dan berperasaan, santrock 2003.

Para remaja harus sudah belajar memahami dirinya sesuai gender mereka, apakah mereka sebagai laki-laki ataukah perempuan. Peran orang tua sangat penting dalam memandu anaknya yang berada di fase ini agar tidak terjadi persimpangan jalan. Konsep yang digunakan untuk mengidentifikasi laki-laki atau perempuan dari sudut biologis maupun non-biologis.

Hal ini diperlukan untuk membuat sebuah standar pada diri seseorang, sebagai sebuah standar operasional prosedur dan job deskripsi untuk langkah dan tindakan selanjutnya. Seorang laki-laki dapat memastikan bahwa dia seorang laki-laki yang seperti apa menjadi laki-laki, apa yang seharusnya dimiliki dan langkah apa yang harus diambil agar menjadi seorang lelaki sejati. Begitupun sebaliknya untuk perempuan.

Jati Diri

Masa remaja berada dalam fase yang penuh gejolak, individu mulai membentuk identitas diri mereka. Salah satu aspek penting dari pencarian jati diri ini adalah eksplorasi gender. Mempertanyakan norma-norma di masyarakat, mencoba menemukan bagaimana mereka mengidentifikasi diri mereka sendiri. Proses ini sangatlah individual dan unik bagi setiap remaja, dipengaruhi berbagai faktor keluarga, teman sebaya, media, dan pengalaman pribadi.

Remaja seringkali menghadapi berbagai tantangan. Tekanan untuk sesuai dengan ekspektasi yang telah ditetapkan oleh masyarakat dapat membuat mereka merasa bingung dan tidak nyaman. Namun, masa remaja juga merupakan waktu yang tepat untuk bereksperimen dengan berbagai identitas gender. Remaja mungkin mencoba gaya berpakaian yang berbeda, mengeksplorasi minat yang dianggap tidak sesuai dengan gender mereka, atau bahkan mencoba nama panggilan yang berbeda. Eksperimen ini merupakan bagian alami dari proses penemuan diri dan membantu remaja untuk memahami diri mereka dengan lebih baik.

Realitas sosial

Remaja yang hidup di era sekarang sudah dihadapkan pada kehidupan yang lebih pragmatis dan instan. Segala sesuatu seakan menjadi mudah didapat meskipun hal tersebut sebagai apakah sebuah kebaikan buat diri atau malah terjebak. Tidak ada pembanding hidup dengan era sebelumya yang masih minim fasilitas dan kecanggihan teknologi. Sehingga proses yang dialami kurang mendalam tanpa mempelajari makna terdalam diri mereka seharusnya.. Melakukan sesuatu tanpa berpikir resiko besar yang akan terjadi, pergaulan bebas, dugem, pulang kerumah gaming, rebahan, medsos, meminta dibelikan barang baru tanpa memikirkan keadaan orang tuanya, dan banyak hal lain sebagai sebuah kesenangan diri.

Remaja, Perbaiki Langkahmu

Mendapatkan harapan yang lebih baik tentu harus diiringi sikap dan tindakan lebih baik pula, melalui serangkain proses perjalanan agar menuju lebih baik. Seolah terasa pahit dan berat, namun itu adalah pembekalan internalisasi diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun