Mohon tunggu...
Wawan Ridwan AS
Wawan Ridwan AS Mohon Tunggu... Guru - Guru dari Cikancung

Konsep, Sikap, Action menuju Good Respect. Ikut Peduli Dunia Pendidikan, Berbagi Motivasi Khazanah Keilmuan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pedagang Tradisional Saat Ini, Kunci Bertahan di Era Modern

30 Desember 2024   09:09 Diperbarui: 30 Desember 2024   09:09 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Sebuah Perdagangan Tradisinal. Foto : Dokpri

Persaingan Pasar

Setiap pelaku bisnis yang berusaha harus berada dalam situasi persaingan yang sehat dan wajar, sehingga tidak menimbulkan adanya pemusatan kekuatan ekonomi pada pelaku usaha tertentu. Persaingan dapat membuat perusahaan dapat semakin kuat dan menguasai pasar atau sebaliknya, termasuk bagi para pedagang tradisional. Adanya ritel modern dan online yang kini menjamur dan semakin berkembang. Ritel modern yang terkadang lokasinya berdekatan dengan pedagang tradisional tentu saja menimbulkan dampak tersendiri bagi para pedagang tradisional khususnya yang memiliki usaha sejenis. Sementara pasar online dimana konsumen hanya melakukan order dirumah dan barang dikirim langsung mempengaruhi sepinya pasar tradisinal. 

Persaingan dapat membuat para pedagang tradisional khawatir, melambat dan tenggelam dalam usahanya. Berdasarkan data dari AC Nielsen, pertumbuhan pasar modern setiap tahunnya mencapai angka antara 10% hingga 30%, menunjukkan ekspansi yang agresif ke wilayah pemukiman. Dalam sebuah jurnal penelitian Dwika Putri Pameling dijelaskan bahwa implementasi teknologi digital dalam sistem pembayaran, manajemen, dan pemasaran di pasar modern telah menciptakan kesenjangan dengan pasar tradisional, dengan indikator  penurunan omzet hingga 30-40% dan berkurangnya jumlah pengunjung pasar tradisional hingga 50% dalam satu dekade terakhir.

Segmentasi pasar pedagang tradisional yang relatif masih terbatas ruang lingkup sekitar. Hal ini tidak terlepas dari jumlah aset usaha yang mereka miliki, pengetahuan manajerial usaha mereka yang masih terbatas berdampak pada tampilan dan layanan usaha yang akhirnya dapat mengurangi ketertarikan konsumen. Standar harga yang tidak jelas. Ketersediaan produk seringkali kurang lengkap, terkadang pula ada kondisi produk sudah rusak masih terpajang dan terlihat konsumen. Lokasi usaha yang kurang representatif karena terbatasnya lahan yang dimiliki, berusaha memaksimalkan kondisi yang tersebut, mengakibatkan pula kondisi fisik usaha tidak tertata secara maksimal. Strategi promosi yang masih kurang dan faktor lainnya. Sementara ritel modern menampilkan display yang cukup baik, stock barang dan manajemen layanan yang lebih tertata.

Penulis mencermati situasi kondisi tersebut sebagai sebuah dilema dan tantangan tersendiri bagi pedagang tradisional yang jelas-jelas berhadapan dengan lawan tangguh. Jika ingin terus eksis dan berkembang diperlukan langkah upaya terobosan yang presisi agar mampu memaksa konsumen untuk tetap datang.

Strategi Persaingan

Strategi persaingan dalam perdagangan mempunyai peranan yang sangat penting untuk keberhasilan usaha perusahaan pada umumnya dan khususnya dalam bidang pemasaran. Dalam bisnis ritel dan online memang eksesif dalam pemasaran, dan menggunakan investasi berskala besar. Akibatnya, ritel dan pasar online tidak saja mampu menekan harga jual, tapi juga menaikan posisi tawar mereka dalam membeli produk. Ini adalah hukum ekonomi yang tidak bisa dibantah

Dalam upaya mengantisipasi kompetisi bisnis dan perdagangan pada situasi perekonomian global, kata-kata Sun Tzu sangat bermanfaat dan tepat untuk mengevaluasi upaya pedagang dalam persaingan. Perencanaan strategis yang mangadopsi filosofi Sun Tzus dalam perang Cina kuno menyoroti tampilan manajemen strategis. Tujuannya adalah untuk meniru model yang ditetapkan oleh Sun Tzu, kemudian menyajikan esensinya dalam mengatur strategi bisnis. QS. 2:148 sudah mengingatkan sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW kepada umatnya untuk bagaimana bersikap dan berlomba-lomba dalan kebaikan.

Samuelson menjelaskan dengan kondisi yang terjadi di perdagangan jika banyak perusahaan menjual produk-produk yang serupa tapi tak sama hal ini termasuk ke dalam struktur pasar yang dikenal dengan persaingan monopolistik. Salvatore menguatkan bahwa persaingan monopolistik mengacu pada organisasi pasar di mana terdapat banyak perusahaan yang menjual komoditi yang hampir serupa tetapi tidak sama. Karena adanya diferensiasi produk konsumen sendiri yang menentukan pilihan.

Dengan semakin pesatnya pertumbuhan jumlah ritel modern dan online maka persaingan di bidang perdagangan semakin ketat. Siapa saja yang tidak bisa membaca peluang bisnis yang terjadi maka akan menjadi ancaman tertindas atau kalah dalam persaingan. West mengatakan bahwa dengan berlanjutnya pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya ratarata pendapatan yang dapat dibelanjakan, akan bertambah beasar pula permintaan akan pasar yang lebih khusus dan spesifik. Sehingga dapat dikatakan bahwa pasar yang berhasil adalah yang paling dapat menyesuaikan barang dan jasanya dengan permintaan pasar. Hal ini dipertegas oleh pernyataan Smith bahwa memandang perekonomian sebagai sebuah sistem seperti halnya semesta. Sebagai sistem, perekonomian memiliki kemampuan untuk menjaga keseimbangannya. Sistem persaingan yang terbentuk dapat membuat produksi serta konsumsi dan alokasi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan modal menjadi efisien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun