Pesona Menakjubkan: Irwan Thahir Manggala - Tulisan ini mengajak kita untuk memasuki wilayah sepak bola bukan hanya sebagai lingkaran olahraga, tapi bisa lebih dari itu. Liputan Koran Kompas tanggal 12-13 Juni memberi gambaran, Piala Dunia menjadi medium utama penduduk dunia. Saat acara pembukaan saja dilaporkan hadir sekitar 60.000 penonton di tadion Sao Paulo, Brasil. 11 kepala negara anggota tim negara hadir mendampingi presiden Brasil - tidak ketinggalan Sekertaris Umum Persatuan Bangsa-Bangsa(PBB). 1milyar penduduk dunia menyaksikan laga empat tahunan itu.
Xabi Alonso, punggawa pemain La Furia Roja, istilah pasukan Spanyol mengurai semboyan" Siap Mati atau Pulang Lebih Awal". Kekalahan 1-5 dari Belanda membawa suasana serba krisis. Berada di posisi kunci di grup B benar-benar bikin stres. Tidak ada pilihan lain, memburu ketinggalan untuk lolos dari grup B ke 16 besar adalah dengan cara harus mengalahkan Cile, kemudian Australia. Semua orang, apalagi media menyorot pertandingan balas dendam anatara Spanyol- Belanda. Saya mengitip edisi suplemen koran Seputar Indonesia edisi Hattrick (tanggal 13 Juni):
Pada tanggal 11 Juli 2010, Soccer City Stadium, Johannesburg menjadi saksi lahirnya sejarah baru di Piala Dunia 2010. Tim nasional Spanyol menjadi juara untuk pertama kali di pesta sepak bola tertinggi dunia setelah mengandaskan Belanda 1-0 melalui gol tunggal Andres Iniesta pada menit 116. La Furia Roja menjadi tim pertama Eropa yang juara di luar Benua Eropa. Soccer City Stadium juga menampung tetesan air mata punggawa dan pendukung De Oranje karena untuk ketiga kali gagal menjadi juara setelah melangkah ke final. Namun, dari semua sejarah itu, tendangan kungfu gelandang Nigel de Jong ke dada Xabi Alonso pada menit ke-28 juga tidak akan pernah dilupakan.
Krisis Bisa Jadi Obat Manjur
Suasana 4 tahun lalu bisa membangkitkan gairah menumbuhkan daya ledak tim Matador. Spanyol bisa bernostalgia dikala Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, juga mengalami hal serupa. Di babak awal kalah 0-1 dari Swiss. Tapi bisa lepas dari fase knock out setelah bisa mengalahkan Cile 2-1 -Â Â hingga terus melaju ke final berama Belanda. Sejarah di Afsel 2010 harus menjadi inspirasi.
Spanyyol harus punya semangatyang setara dengan Brasil, bisa bertahan mempertahankan kembali sabuk juara. Penilain dan survei lembaga analisis sepak bola CIES sempat menempatkan tim Iker Casillas dan kawan-kawan berada dideretan utama, bersama Brasil, Argentina dan Prancis. Hasil sementara penyisihan grup, Brasil vs Kroasia 3-1, Argentina vs Bosnia 2-1, dan Prancis vs Honduras 3-0.
Kita bisa balik lagi ke belakang, sebelum pertandingan Spanyol vs Belanda, ada kumpulan pengamat memprediksi pertandingan dua timnas papan atas. Ricardo Salampessy Spanyol vs Belanda 2-1, Gaston Castano 2-1, dan Imran Salampessy 1-1. Xavi Hernandez, Iniesta, dan Gerard Pique, tidak ada salahnya mengingat kembali masa awal training dengan Van Gaal. Itu berarti mereka berrtiga bisa punya bekal dan rasa dari dua pelatih.
Pattunuang Asue 170614
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H