Mohon tunggu...
Irwan Thahir Manggala
Irwan Thahir Manggala Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Orang yang Sudah Mati Benar-benar Sudah di ALAM KUBUR . Semoga kita terhindar dari golongan orang yang SEMANGATNYA LAGI TERKUBUR.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Anda Kompasianer Pemarah?

20 April 2015   14:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:53 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pesona Menakjubkan: Irwan Thahir Manggala - Pikirkan sebelum anda Marah. Inilah maksud dari siklus tulisan ini. Saya pun merasa kalau sifat marah sudah menjadi langganan dihampir separuh pekan ini. Untunglah saya mendapatkan buku kecil " Words of Wisdom Anger", buah karya Tim Esensi yasng diterbitkan Erlangga. Pernah disuatu tengah malam saya merasa gundah. Didalam keheningan itu saya jadi tersentuh buku yang diedit oleh Daniel P Purba dan Yati Sumiharti.

[caption id="attachment_379307" align="aligncenter" width="300" caption="Foto Irwan Thahir Manggala "][/caption]

Ketika Anda ingin marah hari ini, renungkan kelemahan yang mana dari diri Anda yang sedang terusik

satu suasana yang kerap saya hadapi, disaat rasa kesal dan akan muncul amarah. Bersamaan saya tatap foto yang terpajang di dinding. Foto almarhum anakku Afnan Purnama Manggala. Foto itu disimpan pas di tengah kamar. Kematian yang sangat cepat karena sakit itu menjadi renungan. Putra bungsuku itu wafat pada tanggal 5 September tahun 2014.

Sedianya saya ingin menulis banyak tentang cermin dari buku yang sangat bermanfaat ini. Tapi wajah almarhum membuat saya tidak bisa bertahan lama. Olehnya itu hampir tulisan selanjutnya adalah hasil kutipan dari buku grup Erlangga. Kutipan berbahasa Indonesia bertuliskan tulisan huruf  cetak tebal(bold), sedangkan yang berbahasa Inggris bertuliskan huruf  miring.

[caption id="attachment_379314" align="aligncenter" width="300" caption="Foto Irwan Thahir Manggala "]

1429512765887812894
1429512765887812894
[/caption]

We must interpret a bad temper  as a sign of inferiority

(Alfred Adler)

Sebelum mengucapkan sepatah kata pun, pikirkan tepat atau tidaknya dari tiga hal tadi; orangnya, waktunya, caranya

To be angry is easy. But to be angry with the right man at the right time and in the right  manner, that is not easy

(Aristotle)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun