Mohon tunggu...
wati ibrahim
wati ibrahim Mohon Tunggu... -

Hanya wanita biasa dengan segala ketidak sempurnaan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Jangan Lukai Hati Bunda Nak

23 November 2010   06:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:22 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kesalahan demi kesalahan terus engkau lakukan nak, kebohongan demi kebohongan terus engkau jalani, terbuat dari apakah hati dan perasaanmu anakku, kau terus sakiti hati bunda yang melahirkanmu, kau terus lukai hati ayahmu yang selalu menjagamu, ayah dan bunda yang selalu menyayangi dan mengasihimu, kata "Demi Allah" engkau ucapkan begitu mudahnya, berani sekali engkau tantang Allah anakku. Beribu ampunan kumohon padamu ya Allah. Maafkanlah

Anakku apakah engkau tidak takut akan AzabNYA, engkau sebut namaNYA hanya dibibirmu, semoga tidak engkau dustai Ia dihatimu anakku, bahwasannya murka bunda juga murkanya Allah, janganlah kau paksa bunda tuk mengucap kata sumpah untuk menyakiti hatimu, janganlah kau paksa hati bunda untuk mengucap kata yang tak pantas kau dengar anakku, jangan kalau paksa tangan bunda tuk melukai badanmu anaku, tolonglah jaga hati bunda, tolongah jaga perasaan bunda nak, janganlah terus kau siksa dan sakiti bunda dan ayahmu anakku.

Saat kau lahir dan hadir disisi kami, setiap saat senandung doa, bunda panjatan untuk kebaikan dan keselamatanmu nak, untuk kemuliaan hatimu nak, rasa cemas dan takut selalu hadir dihati bunda tiap kali mata bunda bila tak melihatmu, rasa cemas dan gelisah selalu hadir saat mengikuti tumbuh-kembangmu. Saat-saat kau menghadapi ujian sekolah beribu doa terus mengalir dari bibir bunda semoga engkau berhasil dengan baik,

Anakku, asal kau tau bunda tak pernah meminta balasan apapun darimu nak, bunda tak menginginkan apa-apa darimu nak, bunda hanya ingin kebaikan dan keselamatan serta kejujuran dirimu, kejujuran yang harus kau junjung sampai mati, tapi sampai saat itu bunda tidak pernah mengerti apa yang ada dalam hatimu, bunda tidak tau.

Berapa banyak hati yag telah kau sakti dan kau lukai nak, usiamu baru menginjak 16 tahun, tanpa kau sadari sudah berapa banyak hati yang telah kau lukai dan kau sakiti anakku, hati bundamu yang melahirkan, hati Ayahmu yang selalu menjaga dan mecemaskanmu, hati nenekmu yang selalu mengkwatirkanmu, hati tante dan om yang selalu menyayangimu, serta hati saudara-saudara yang mengasihimu

Yah Allah hanya Engkau yang mempunyai Kehendak, Kehendak akan kebaikan dan keburukan, aku hanya memohon kebaikan-kebaikan itu dariMU Ya Allah berikanlah kebaikan itu untuk putraku yang benar-benar menurutmu baik yah Allah, .

Aku takut, aku tak sanggup menahan beban ini, aku takut aku tak sanggup menahan amarah ini, aku takut aku tak sanggup menahan sakit hati ini, bantulah aku Yah Allah, jadikanlah yang buruk menjadi baik, yang lemah menjadi kuat, yang cemas menjadi sabar, jadikanlah aku seorang bunda yang sabar yang dapat membimbing putra remajaku kejalanmu, bukan seorang bunda yang pemarah, bukan seorang Bunda yang lemah, jadikanlah diriku sebagai bunda yang penyabar, penyayang, pemaaf, bunda yang dapat mengerti keinginan dan memahami putra-putraku tetapi tetap berada dijalanmu Yah Allah. Amin Ya Robbal Alamin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun