Oleh: Marlin Bato Jakarta, 12-12-12 :_Malam begitu romantis bintang bercahaya memandang bulan menyentuh hujan gemericik di halaman :_Andai tiap rintik hujan adalah rindu telah kuletup langit itu sebagai dekapanku bakal menadah dentum dadamu :_Tak ada yang lebih pilu dari rintik air matamu, bila mampuku seka, mungkin tanganku tak cukup untuk membendung rindu penuh sewindu :_Hujan kerap membisik, dengan rintiknya kupetik gitarku agar kau tahu darimu tercipta sebait lirik :_Tiap rintik air matamu adalah jembatan, bukan untuk menyimpan kenangan tapi tuk meretas peluruh lara masa silam :_Jika senyum adalah cahaya, maka cinta adalah pilar petir penyulut api membakar kesepian di sudut hati :_Dentum gelombang hasrat vulkanik rindu menyulut magma asmara yang pernah padam menyembur api pengobat rindu~~
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Lihat Puisi Selengkapnya