Mohon tunggu...
Wati Sulastri
Wati Sulastri Mohon Tunggu... Lainnya - student of life

Antusias menjelajahi isu sosial sambil membaca dan memahami fenomena di sekitar dengan seksama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kapan lagi Bisa Ikut Kursus di Yale? Menyelami Pemikiran Sigmund Freud

6 Januari 2025   20:42 Diperbarui: 6 Januari 2025   20:42 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sigmund Freud by Max Halberstad (Sumber: Wikipedia)

Melanjutkan modul 2 dari kursus Introduction to Psychology yang diselenggarakan oleh Yale University di Coursera, kali ini membahas mengenai Sigmund Freud, seorang tokoh sentral dalam pengembangan teori psikoanalisis. Dalam sesi ini, Professor Bloom menjelaskan berbagai konsep Freud yang sangat penting untuk memahami psikologi, terutama dalam konteks pemikiran dan perilaku manusia yang kompleks.

Motivasi Bawah Sadar

Salah satu hal yang dibahas adalah mengenai motivasi bawah sadar. Freud berpendapat bahwa banyak dari tindakan dan perasaan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tidak disadari. Contohnya, saat jatuh cinta, seseorang mungkin menyatakan ketertarikan karena berbagai sebab. Namun, Freud mengemukakan bahwa mungkin ada motivasi yang lebih dalam yang berhubungan dengan pengalaman masa kecil atau hubungan dengan orang tua. Pemahaman ini mendorong untuk merenungkan betapa banyak yang terjadi di dalam pikiran yang mungkin tidak diketahui.

Id, Ego, dan Superego

Freud juga memperkenalkan konsep tentang id, ego, dan superego. Dalam pandangannya, ketiga komponen ini berkonflik satu sama lain dalam pikiran. Id mewakili naluri primitif yang menginginkan pemuasan instan, sedangkan ego berfungsi untuk menyesuaikan keinginan tersebut dengan realitas. Di sisi lain, superego merupakan suara moral yang mengatur tindakan. Konflik di antara ketiga elemen ini menyebabkan dinamika yang kompleks dalam perilaku manusia.

Oedipus Complex dan Fase Psikoseksual

Dalam konteks perkembangan, juga dibahas tentang Oedipus Complex, yang merupakan salah satu konsep paling terkenal dari Freud. Konsep ini merujuk pada perasaan yang dialami seorang anak laki-laki, di mana ia mengembangkan ketertarikan romantis kepada ibunya sekaligus merasa bersaing dengan ayahnya. Pada fase perkembangan ini, anak laki-laki mungkin merasa cemburu terhadap ayah dan memiliki ketakutan yang berhubungan dengan kastrasi, yang kemudian membuat mereka berusaha untuk mengidentifikasi dengan ayah. Proses identifikasi ini menjadi penting dalam pembentukan identitas gender dan norma sosial.

Teori perkembangan Freud juga menggarisbawahi fase-fase psikoseksual yang dapat menyebabkan individu terjebak (fixated) jika ada masalah yang tidak teratasi di salah satu fase tersebut. Misalnya, kesulitan dalam toilet training pada masa kanak-kanak dapat menyebabkan perilaku obsesif terhadap kebersihan saat dewasa. Penjelasan ini sangat menarik dan mengingatkan betapa masa lalu dapat memengaruhi pola perilaku saat ini.

Defense Mechanisms

Dalam konteks defense mechanisms, Freud juga membahas berbagai mekanisme yang digunakan individu untuk mengatasi impuls yang tidak nyaman. Salah satunya adalah sublimasi, di mana individu mengalihkan keinginan yang tidak dapat diterima menjadi kegiatan yang lebih positif, seperti fokus pada pekerjaan. Hal ini memberikan wawasan tentang bagaimana seseorang dapat menghindari masalah tanpa menyadarinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun