Indah dalam Harapan
Dalam dunia ini, aku terpuruk sepikan,
Menghadapi pukulan hidup yang penuh hirap menyesakkan
Seakan nasib merajamku, tak terperi,
Namun kau datang, sahabat jiwa, menuntunku kembali
Kau berikan bahtera untukku melayari,
Samudera yang dalam, di mana harapan tersembunyi
Di tengah badai, kau buatku tak tenggelam,
Menjadi cahaya terang, di gelap malam
Kau bawa cinta, seperti bunga kanagara,
Mengisi hari-hari dengan sinar baswara.
Di tengah ombak badai yang menghantam,
Kau pinjamkan sayap untukku terbang kembali, tak terbatas, menembus dirgantara
Di saat aku mengais-ngais kesedihan,
Seperti air yang mengalir, kau beri harapan.
Kau ajarkan arti eunoia, pemikiran yang indah,
Menghadirkan kidung, melodi yang mengalun, menangkup hatiku.
Kini, dalam setiap langkah yang ku tempuh,
Ku temukan diri dalam persahabatan tak angkuh.
Kau adalah bintang penuntunku di langit kelam,
Cahaya yang membangkitkan semangat yang takkan padam.
Di antara bintang sabitah, namamu bersinar,
Sebuah memori, dalam kenangan yang takkan pudar
Engkaulah sahabat, penopang dalam hidup,
Selalu ada, di saat langit kelabu dan awan mega
Kau gantikan lakara ku dengan bahtera
Tuhan mengirim-mu sebagai jawaban doa
Hinggapun nanti kita tak mampu bertegur sapa
Dalam sujudku namamu selalu ada
Akan kupintakan kau satu rumah di surga
Sebagai tanda terima kasihku yang tak terhingga
Â
Puisi ini ditujukan untuk sahabatku tercinta, Indah, yang telah memberikan dukungan tak terhingga dalam setiap langkahku. Semoga ikatan ini abadi selamanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H