Menuju Arunika
Dalam cahaya arunika menjelang fajar,
Gelap malam sirna, senyuman hadir tak terhingga.
Di atas jenggala, hutan yang menyimpan rahasia,
Kidung rindu terbang, melangitkan jiwa.
Di buana ini, kita melangkah bersama,
Mendaki ancala, menatap langit, dan mega.
Walau kadang risak mengusik harapan,
Daku tetap berusaha, mencari mahligai impian.
Dalam renjana yang kuat, hati ini mencinta,
Tak ingin terbenam dalam kegelapan yang mendunga.
Ku meraki segala rasa, dengan cinta yang suci,
Menciptakan kisah indah, di antara bintang sabitah.
Kita adalah nirmala, bersih tanpa cacat,
Menyusuri jalan mangata, bayangan bulan yang indah.
Setiap langkah penuh makna, menciptakan taksa,
Menuju nirwana, berharapan satu cita.
Untuk jiwa-jiwa yang mencari kehangatan dalam kedinginan dunia, yang berjuang dalam kesunyian, dan yang tak pernah berhenti berharap, meski badai menghadang. Semoga puisi ini dapat menjadi semangat dan cahaya dalam perjalanan kalian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H