Saat ini, saya sangat tertarik dengan dunia psikologi, seperti halnya ketertarikan saya pada sosiologi. Meskipun keduanya sering beririsan, psikologi dan sosiologi memiliki fokus yang berbeda. Psikologi lebih berfokus pada perilaku dan proses mental individu, serta mengeksplorasi bagaimana pikiran, emosi, dan pengalaman pribadi memengaruhi tindakan. Di sisi lain, sosiologi lebih memusatkan perhatian pada interaksi antarindividu dalam konteks masyarakat dan budaya yang lebih luas, mempelajari struktur sosial, institusi, dan dinamika kelompok.
Dengan latar belakang tersebut, saya memutuskan untuk mengambil kursus di Coursera, yaitu Introduction to Psychology yang disediakan oleh Yale University. Dalam kursus ini, berbagai pertanyaan mendalam tentang pikiran dan perilaku manusia akan dibahas, seperti:Apa yang paling ditakuti oleh orang-orang? Apa makna dari mimpi kita? Apakah kita lahir sebagai rasialis? Apa yang membuat kita bahagia? Apa penyebab dan pengobatan penyakit mental? Yang menarik bagi saya, kursus ini dirancang untuk memberikan gambaran komprehensif mengenai studi ilmiah tentang pikiran dan perilaku, menelusuri topik seperti persepsi, komunikasi, belajar, memori, pengambilan keputusan, persuasi, emosi, dan perilaku sosial—semua ini adalah hal-hal yang sering membuat saya penasaran.
Kursus ini juga membahas bagaimana aspek-aspek pikiran tersebut berkembang pada anak-anak, bagaimana perbedaan di antara individu, bagaimana mereka terhubung dalam otak, serta bagaimana semuanya dapat terganggu karena penyakit atau cedera. Pengetahuan yang saya peroleh dari kursus ini akan memberikan wawasan yang cukup dalam tentang cara kerja pikiran manusia.
Yang lebih menarik, tutor kursus ini adalah Paul Bloom, profesor psikologi yang telah mengajar di Yale selama sekitar 20 tahun. Setiap tahun, ia mengajar kursus pengantar psikologi kepada ratusan mahasiswa, dan ia mengaku, "Ini adalah salah satu kursus yang paling saya sukai untuk diajarkan." Meskipun saya belajar dari rumah, saya merasa beruntung bisa menerima ilmu berharga dari profesor terkenal ini. Kursus di Coursera ini gratis, tetapi sangat berkualitas!
Dalam modul 2, saya mempelajari beberapa subtopik, termasuk tentang otak serta teori dan konsep dari Freud dan Skinner. Saya ingin menjelaskan sedikit tentang apa yang saya pelajari mengenai otak. Modul ini dimulai dengan sebuah hipotesis mencengangkan dan cerita menarik tentang Phineas Gage, seorang kepala pekerja peledakan yang mengalami peristiwa yang mengubah hidupnya pada musim panas 1848 di Cavendish, Vermont. Gage bertugas meledakkan bebatuan dengan dinamit untuk menyiapkan jalur rel kereta api.
Suatu hari, saat ia sedang melakukan rutinitasnya, sebuah kecelakaan terjadi. Tampingan besi yang digunakannya untuk memadatkan pasir dan bubuk peledak mendadak meledak dan tamping iron tersebut menusuk wajahnya di bagian kiri rahangnya, kemudian mendorong ke bagian atas melewati belakang mata kiri, melalui sisi kiri otaknya, dan keluar dari atas tengkoraknya. Meskipun terkena ledakan hebat dan tertusuk tamping, Gage selamat dari kejadian tersebut, tetapi ia mengalami cedera berat yang menerpa bagian kiri otaknya. Kecelakaan ini tidak hanya mengubah fisiknya, tetapi juga kepribadiannya. Sebelum kecelakaan tersebut, Gage dikenal sebagai pria yang cakap, efisien, dan cekatan, memiliki kebiasaan bersahaja, serta karakter yang enerjik dan cerdas dalam berbisnis. Namun, setelah kejadian itu, ia mengalami kehilangan kontrol emosional dan perilaku sosial. Ia menjadi gelisah, tidak sopan, dan terkadang menggunakan kata-kata kasar, tanpa menunjukkan rasa hormat kepada orang lain. Akibatnya, ia kehilangan pekerjaannya. Gage berkeliling negara untuk mencari pekerjaan dan terlibat dalam berbagai hubungan, hingga akhirnya berakhir di sebuah sirkus keliling, memegang tamping iron dan menceritakan kisah mengerikan tentang kecelakaan yang mengubah hidupnya.
Cerita Phineas Gage mengilustrasikan poin penting bahwa otak adalah sumber kehidupan mental kita. Kerusakan pada otak dapat memiliki dampak yang mendalam pada siapa kita dan bagaimana kita berfungsi. Ide ini, yang dikenal sebagai hipotesis yang mengagumkan "the Astonishing Hypothesis" oleh biologi pemenang Nobel Francis Crick, menyimpulkan bahwa segala sesuatu tentang diri kita—dari kebahagiaan dan kesedihan hingga ingatan dan ambisi—adalah hasil dari perilaku sekumpulan sel saraf dan molekul yang terkait dalam otak.
Hal ini mengingatkan saya pada cerita teman saya. Dia bercerita bahwa saat SD, dia bukan anak yang pintar, tetapi setelah mengalami kecelakaan jatuh dari sepeda dan mengalami cedera di kepalanya, dia tiba-tiba menjadi anak yang pintar. Dulu, sewaktu teman saya bercerita itu, saya menganggapnya sebagai guyonan. Namun sekarang, saya mulai berpikir, mungkin saja ada kebenarannya.
Kembali ke pembahasan kursus, ada diskusi mengenai materialisme dan dualisme. Materialisme berpendapat bahwa kehidupan mental kita berasal dari otak fisik kita. Sebaliknya, dualisme, yang dianggap sebagai pandangan umum dalam banyak agama dan filosofi, menyatakan bahwa manusia terdiri dari dua elemen: fisik dan non-fisik. René Descartes adalah salah satu pendukung dualisme yang terkenal, berargumen bahwa meskipun hewan adalah entitas material, manusia memiliki aspek spiritual yang terpisah.
Namun, banyak psikolog dan ilmuwan modern cenderung percaya pada materialisme. Salah satu argumen menentang dualisme adalah bahwa karakteristik mental dan moral kita sulit dijelaskan jika dipandang sebagai entitas yang terpisah dari fisik. Dengan memahami bahwa otak adalah pusat kehidupan mental kita, kita dapat memperoleh pandangan yang lebih jelas tentang bagaimana perilaku kita terbentuk.
Otak adalah sumber origin dari pikiran dan emosi, serta terlihat sebagai mesin paling kompleks di alam semesta yang dikenal. Meskipun terlihat menjijikkan, otak sebenarnya adalah struktur fisik yang kompleks yang memberikan kemampuan berpikir. Dalam kursus ini, dimulai dengan bagian terkecilnya, yaitu neuron, dan menjelajahi bagaimana neuron-neuron ini terhubung dan berfungsi. Neuron-neuron dalam otak dibagi menjadi tiga jenis: neuron sensorik, neuron motorik, dan interneuron. Neuron bertanggung jawab untuk mengolah informasi dan mengoordinasikan fungsi tubuh kita. Proses komunikasi antar neuron terjadi di tempat yang disebut sinaps, di mana neurotransmiter dilepaskan dan memengaruhi neuron lain. Ini adalah dasar penting bagi hasil pengolahan otak yang lebih tinggi, seperti pengenalan wajah, pemahaman bahasa, atau emosi.