Mohon tunggu...
wati soegijono
wati soegijono Mohon Tunggu... -

Hanyalah..seorang perempuan yang mencoba melompat diluar aktifitas pekerjaannya yang rutin di sebuah Kementerian ttt . Berminat pada hal-hal yang bersifat sosial, pendidikan, lingkungan hidup, usaha kecil, traveling, cooking dan banyak hal lainnya!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Utang… Dimana-mana, Eh Dimana-mana... Utang!

13 Juni 2010   22:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:34 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Duh….koq semua jadi njlimet begini…hanya karenautang,…saya sepertibank kecilyang dimintabantuan sana-sini …ntuk bayari utang mereka!Kalau dipikir-pikir…mereka banyak husnudzon (berprasangka baik) pada saya…bahwa saya….nampak sepertiorang yang berlimpah uang..hehm..tentunya ..saya harus mengamini seperti banyak orang “yang memberi pendapat pada saya”bahwa prasangka baik merekatidak boleh dilawan dengan hal negative tapi di”iya”kan dengan ucapan yang positif.

Bagaimana saya ….tidak berujung kesal sekaligus makan hati…meskipun jika dipikir-pikir rasa iba dan cepat terpengaruh oleh permintaan “sang peminjam” lah yang menguasai saya…bukan karena saya berlimpah uang apalagi harta.Sehingga sejak belasan tahun sejak saya kerja …kelemahan saya ini yang membuat dan menambah sengsara hidup saya…nasib….nasib!

Asisten saya dirumahpun hobi berutang hanya karena arisan belum terbayar…dan anda bisa bayangkan dia mengikuti 4 arisan diberbagai tempat….ampun deh! Belum lagi… sang suami…dan anaknya pun seneng sekali meminjam ke saya…meski tidak seberapa tapi kejengkelan saya dikarenakan terlalu sering dan membayarpun bisa berbulan-bulan lamanya, dan terus terang saya akui ada yang belum terbayar! Dengan pertimbangan saya nggak mau kehilangan asisten sekaligus tetangga saya itu maka tau sendiri betapa susahnya cari PRT hari gini…meski makan ati…ya disabar-sabarkanlah!

Utang…memang sudah menjadi fenomena dimana-mana, jika mau utangan …saat ini segampang kita membalik telapak tangan.Bahkan karena utangpun….motif berutang bisa sangat berbeda 180 derajat dibanding zaman orang tua kita dulu!Jika dulu sedikit berutang saja…bisa membuat malu dan mengganggu image..apalagi kalau tidak bisa membayar…!Coba anda lihat saat ini….utang ..adalah sebuah gaya hidup bukan?!!Punya kartu kredit jadi hal yang membanggakan apalagi memakainya.( Memang bermanfaat bila menggunakan secara tepat guna dan tepat waktu), Punya kendaraan roda empat terutama kendaraan roda dua cukup ada DP Rp 500 ribu..langsung motor nangkring dirumah …soal lancar bayar kreditnya atau tidak menjadi soal nomor sekian.Punya rumah terpaksa harus berutang karena bagi karyawan atau pegawai mayoritas tiadalah mampu membayar cash atas property yang saat ini harganya minimal ratusan juta . Bahkan kemudahan ini membuat semua orang melampaui kebutuhannya dan lebih baik berutang hanya demi sebuah harga diri….sehingga barang seisi rumah kitapun,,,termasuk pakaian dan makananbisa jadi produk “utangan”.

Negara kita yang tercinta bahkan tidak kalah pula dalam berutang untuk menghidupinegara ini, coba lihat saja jumlah utang Pemerintah Indonesiameningkat dari tahun ke tahun , hal ini bisa dipantau dari kondisi per April 2010secara nilai USDnaik mencapai USD 176,21 Milyar dibandingkan dengan Desember 2009 sebesar USD 169,22 Miliar meskipun secara nilai rupiah terjadi penurunan karena selisih nilai tukar serta rasio utang terhadap PDBpun memang menunjukkan penurunan karena terus meningkatnya perolehan PDB Indonesia.Moga-moga saja ini juga bukan gaya hidupnegara kita ya!

Adanya orang disekililing kita yang berutang….ternyata membuat kesusahan datang melilit diri saya pula…bayangkan baru mulai bekerja…tiba –tiba seorang teman lama telepon dari luar kotahanya untuk meminjam uang beberapa lama buat modal usaha..duh..padahal uang ditabungan saya kumpulkan dari gaji pegawai yang baru belum seberapa.Ketidakenakan dan perasaan sulit mengatakan tidak jadi penyebab saya meluluskan permintaan tersebut ..untunglah..dia sadar diri begitu bank mengeluarkan utangan ….utang pada saya pun dibayar lunas, yang membuat saya kagum belasan tahun kemudian usaha dia didaerahnya maju dan membuka beberapa toko!

Belum lama usai…saudara datangbeberapa kali berutang , karena tidak enak dan dilihat nilainya tidak besarpun utang saya gelontorkan pula….sekian tahun baru saya tahu…bahwa utangan saya padanya menjadi sangat banyak hanyalah untuk membayar kartu kredit yang over limit karena dia terkena PHK..dan tidak mampu membayarnya.Ironis pula pada saat itu saya sendiri belum tergoda membuat kartu kredit telah membayar utangan kartu kredit orang lain ditambah lagi tiada satu senpun terbayar lagi kepada saya utangan itu!!!

Beberapa waktu kemudian saya aktif mengikuti kegiatan Olahraga Beladiri disebuah Univeristas tertentu…disana saya banyak menemui teman2 baru dari berbagai ragam profesi ....sampai disuatu saat ada salah seorang yang hanya saya kenal nama …tiba-tiba telepon,hanya karena istrinya melahirkan….yang kemudian saya berikan karena iba …sebab istrinya harus dioperasi…!Singkat cerita setelah itu kami beramai-ramai datang menjenguknya disebuah rumah kontrakan…tapi menjadi ironi pula…saya yang berhemat demi menabung dan mengerjakan pekerjaan rumah sendiri serta tidak menggunakan pembantu menjadi terperangah ..ternyata orang yang berutang itu masih bisa punya pembantu loh dan yang membikin mangkel …kembali utang dia tiada terbayar pula!

Berselang dengan waktu , tiap kali ada saja yang meminta pinjaman pada saya buat mengatasi macam-macam masalah dari uang muka membayar sekolah sampai kebutuhan tidak jelas lainnya!Bagi saya sendiri untuk memenuhi kebutuhan pribadi sengaja saya tekan dan berdisplin hemat agarbisa membeli yang diinginkan.Saya ingat seorang saudara saya yang pedagang kecil tapi usaha dan asetnya berlimpah ingin “ngutang” pada saya hanya untuk nmenambah modal membeli tanahyang harganya ratusan juta. Tentu saja saya tolak karena orang tersebut tidak kurang suatu apapun dalam hidupnya sementara saya yang tahunanbekerja berusaha mencicil membeli property.

Sampai saat inipun saya masih terheran-heran dengan diri saya sendiri….kenapa banyak orangsuka sekali berutang pada saya…. padahal saya sendiripun berusaha disiplin untuk membeli sesuatu dan berupaya berinvestasi dengan menyicil pula untuk masa depan saya! Saya melihat pada diri saya..apa ada yang salah ya!?Padahal pakaian termasuk apa yang saya kenakan bukan barang mahal, setiap membeli sesuatu barangyang beranilai besar sudah saya rencanakan…dan saya dari keluarga yang biasa saja, kerja juga di instansi pemerintah dan sesekali saya pernah berwirausaha .Capek ..deh, bila harus mempertanyakan pada diri sendiri kenapa….saya jadi tempat sandaran…buat mereka………!!!!

Saya berpikir karena banyak orang berutang dimana-mana , kenapa saya jadi ikut susah pula …ya!Jeleknya saya…uang yang saya kumpulkan untuk suatu rencanapun tiba-tiba hilang karena “perasaan tidak enak” pada orang yang meminjam…bahkan pernah saya tidak punya tabungan sama sekali..jadilah saya kena batunya!Herannya pula semakin saya menolak secara halus sampai secara terbuka tiada satupun yang percaya bahwasaya tidak punya uang…ujung-ujungnya malah ada yang bicara…begini,”jangan bilang begitu, nanti kamu nggak punya uang beneran baru rasa!”belum lagi yang lagak dan wajahnyabersikap”masam” terhadap saya!Ya..Gusti…hidup koq susah banget mengatakan “hal yang sebenarnya” malah dikatakan sebaliknya!

Bagi saya permintaan pinjaman sepanjangmembantu kebutuhan seseorang untuk mempertahankan hidup dan bukan untuk hal yang konsumtif bisa jadi pertimbangan saya untuk membantu disamping itikad baik dalam berhutang!

Utang bukan saja fenomena hidup saat ini, dan bersisi negative saja karena utang punya dua sisi mata uang yanag salah satunya positif.Bersikap disiplindan beritikad baik dalam berutang bisa membantu seseorang dari lembah kemiskinan..karena dimanfaatkan untuk hal-hal yang produktif.Saya ingatsetahunlaludi sebuah “Lembaga Keuangan Mikro Syariah”yang pernah saya bantu pengawasannya, ada seorangpedagang gado-gado yang meminjam modal tapi juga berdisplin menabung setiap hariRp 20.000disamping membayar utangnya.Sangat membanggakan bukan…,,jauh teramat mulia..dibanding dengan pengusaha besar tetapi kotor yang mengemplang utang triliunan…bahkan melarikan diri pula!Nah …kalo begini ini tipe manusias ber “utang” yang nggak bikin susah orang disekelilingnya!!!Mudah-mudahansaya dan andasemuasampai kita menutup mata pun nggak membikin dan dibikin susah karena utang ya!?

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun