Mohon tunggu...
Wati Herawati
Wati Herawati Mohon Tunggu... Guru - Mengajar di SMP Negeri 37 Bandung. Aktif menulis di Majalah Pendidikan Kota Bandung (Majalah Geliat Gemilang), Menulis Kumpulan Puisi Guru SMP Bunga Bangsa, Menulis Novel Riak-riak Renjana, dan aktif menulis di media sosial lainnya.

Hobi jalan-jalan ke tempat yang indah bernuansa alam dan menulis apapun yang sedang terpikirkan saat itu. Bahkan pernah ada yang bilang sedang menulis cerpen padahal balas chat hehehe...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.1.a.9 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebijakan sebagai Pemimpin

15 Februari 2024   21:57 Diperbarui: 15 Februari 2024   22:02 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Program Guru Penggerak (PGP) angkatan 9 saat ini sudah memasuki modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebijakan sebagai Pemimpin. Pada modul ini kami Calon Guru Penggerak (CGP) diberikan tugas untuk membuat rangkuman koneksi antar materi modul 3.1 ini. Saya akan memaparkan materi yang saya pelajari di modul ini serta keterkaitan dengan modul sebelumnya.

Pada modul ini saya mempelajari materi tentang: 

1) Sekolah sebagai Institusi Moral. Berisi bagaimana pentingnya seorang pendidik mempelajari ilmu tentang etika atau nilai-nilai kebajikan yang terkandung di dalamnya. Sekolah sebagai sebuah institusi moral diibaratkan sebuah miniatur dunia yang berkontribusi terhadap terbangunnya budaya, nilai-nilai,  dan moralitas  dalam diri setiap murid.  

Perilaku warga sekolah dalam menegakkan penerapan nilai-nilai yang diyakini dan dianggap penting oleh sekolah merupakan bentuk teladan bagi murid. Kepemimpinan kepala sekolah berperan sangat besar untuk menciptakan sekolah sebagai institusi moral.  

2) Prinsip-prinsip Etika. Berisi prinsip-prinsip etika berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal yang disepakati dan disetujui bersama lepas dari latar belakang sosial, bahasa, suku bangsa, maupun agama seseorang. 

Nilai-nilai kebajikan universal sendiri telah dibahas dan dipelajari pada modul 1.2 dan 1.4  yaitu pada saat membahas tentang Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak, serta  Budaya Positif. Nilai-nilai kebajikan universal yaitu Keadilan, Keselamatan, Tanggung Jawab, Kejujuran, Rasa Syukur, Lurus Hati, Berprinsip, Integritas, Kasih Sayang, Rajin, Berkomitmen, Percaya Diri, Kesabaran, Keamanan, dan lain-lain. Sedangkan budaya positif merupakan perwujudan dari nilai-nilai atau keyakinan universal yang diterapkan di sekolah. Budaya positif diawali dengan perubahan paradigma tentang teori kontrol. Berdasarkan penelitian tentang teori kontrol semua prilaku manusia pasti memiliki tujuan. Begitupun dengan siswa ketika membuat kesalahan pasti memiliki alasan. 

Alasan tersebut berhubungan dengan lima kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan bertahan hidup (survival), kebutuhan cinta dan kasih sayang (penerimaan), kebutuhan penguasaan (pengakuan akan kemampuan), kebutuhan kebebasan (kebutuhan akan pilihan), dan kebutuhan akan kesenangan. 

3) Keterampilan Pengambilan Keputusan. Pengambilan keputusan perlu berdasarkan 3 unsur yaitu berpihak pada murid, berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal, dan bertanggung jawab terhadap segala konsekuensi dari keputusan yang diambil. 

4) Empat Paradigma Dilema Etika. Secara umum ada pola, model, atau paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yang bisa dikategorikan seperti individu lawan kelompok (individual vs community), rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy), kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty),  dan jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term). 5) Prinsip Pengambilan Keputusan. Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking) dan Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking). 

Pengambilan keputusan walaupun telah berdasarkan prinsip-prinsip atau nilai tertentu tetap akan ada konsekuensinya. Yang perlu diingat yaitu setiap keputusan yang kita ambil hendaknya didasarkan pada rasa penuh tanggung jawab, nilai-nilai kebajikan universal, serta berpihak pada murid. 

5) Konsep Pengambilan dan Pengujian Keputusan. Untuk memandu dalam mengambil keputusan dan menguji keputusan yang akan kita ambil dalam situasi dilema etika ataupun bujukan moral yang membingungkan, ada 9 langkah yang dapat kita lakukan yaitu mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan, menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini, kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini, pengujian benar atau salah, pengujian paradigma benar lawan benar, melakukan prinsip resolusi, investigasi opsi trilema, buat keputusan, serta lihat lagi keputusan dan refleksikan. 

Demikian rangkuman yang saya buat, semoga bermanfaat. *

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun