Mohon tunggu...
Wati
Wati Mohon Tunggu... Karyawan Swasta

Healthy lifestyle

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Ini Dia Fakta Tradisi Seru Minum Teh di Jepang

29 Juni 2023   16:29 Diperbarui: 29 Juni 2023   16:33 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar diolah dari Freepik dan Unplash

Tradisi minum teh di Jepang terkenal dengan upacara sad atau chanoyu yang unik dan khas. Sad bukan sekadar minum teh, tetapi juga mencerminkan keramahan tuan rumah dan memberikan pengalaman yang berbeda dari kehidupan sehari-hari.

Sad memiliki sejarah panjang yang bermula pada abad ke-8 di Jepang. Teh pertama kali diperkenalkan oleh seorang biksu bernama Eichu yang kembali dari Tiongkok pada tahun 815. Saat itu, ia menyajikan teh hijau (sencha) kepada Kaisar Saga yang sedang melakukan ekspedisi ke Karasaki.

Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang upacara minum teh di Jepang:

Sejarah dan Populeritas Teh di Jepang

Teh pertama kali dikenal di Tiongkok ribuan tahun yang lalu sebelum akhirnya populer di Jepang. Di Jepang, teh mulai menjadi simbol status sosial dan berkembang dengan estetika yang unik. Pada periode Muromachi (1333-1573), minum teh menjadi populer di kalangan semua lapisan masyarakat. Upacara minum teh diadakan oleh orang-orang kaya yang memamerkan mangkuk teh yang indah dan pengetahuan mereka tentang teh.

Pengaruh Budaya Zen dalam Minum Teh

Minum teh di Jepang dianggap sebagai salah satu dari tiga seni klasik Jepang, bersama dengan upacara mengagumi dupa kodo dan merangkai bunga. Awalnya, upacara minum teh berasal dari Buddhisme Zen saat biksu Eichu kembali dari Tiongkok pada tahun 815. Minuman ini mulai digemari oleh kaum bangsawan dan kemudian diadopsi oleh masyarakat umum pada abad ke-12.

Estetika Wabi-Sabi dalam Minum Teh

Upacara minum teh tidak hanya melibatkan aspek spiritual, tetapi juga mencerminkan ekspresi budaya Jepang. Konsep wabi-sabi sangat penting dalam estetika minum teh. Wabi-sabi menggambarkan keindahan yang sederhana, alami, dan memahami kerusakan atau kekurangan sebagai bagian tak terpisahkan dari keindahan itu sendiri.

Dalam upacara minum teh, segala aspek dipertimbangkan dengan seksama, mulai dari pilihan peralatan teh yang sederhana hingga tata cara minum teh yang dijalani dengan kesabaran dan ketenangan.

Upacara minum teh di Jepang merupakan warisan budaya yang terus dilestarikan dan dihargai. Dengan keunikan dan keindahannya, tradisi ini telah memikat banyak orang di seluruh dunia. Minum teh bukan hanya sekadar minuman, tetapi juga pengalaman yang membawa kedamaian dan keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun