Secara ilmiah, matahari terbit dari timur dan terbenam di barat karena rotasi bumi dari barat ke timur. Namun, dalam konteks eskatologi Islam, ada sebuah hadits yang menyebutkan bahwa salah satu tanda-tanda besar menjelang Hari Kiamat adalah terbitnya matahari dari barat. Ini bukan peristiwa yang bisa dijelaskan dengan sains modern, tetapi lebih merupakan tanda supranatural yang menggambarkan perubahan besar yang akan terjadi pada alam semesta.
Dalam eskatologi Islam, terdapat hadits-hadits yang sahih mengenai tanda-tanda Hari Kiamat, salah satunya adalah matahari terbit dari barat. Hadits tersebut diriwayatkan oleh beberapa sahabat Nabi Muhammad SAW, di antaranya adalah:
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Kiamat tidak akan terjadi hingga matahari terbit dari barat. Ketika matahari terbit dari barat dan manusia melihatnya, mereka semua akan beriman, tetapi pada saat itu iman seseorang yang sebelumnya tidak beriman atau tidak melakukan kebajikan dengan imannya tidak akan bermanfaat baginya." (HR. Bukhari dan Muslim).
Penjelasan Ilmiah
Secara ilmiah, fenomena matahari terbit dari barat belum pernah terjadi dan tidak ada bukti bahwa hal ini akan terjadi dalam siklus astronomi yang normal. Perubahan rotasi bumi yang sedemikian drastis untuk menyebabkan matahari terbit dari barat akan memerlukan kekuatan besar yang tidak sejalan dengan hukum fisika yang kita ketahui.
Kesimpulan
Secara Ilmiah: Matahari terbit dari timur dan terbenam di barat karena rotasi bumi. Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa matahari akan terbit dari barat dalam siklus alami alam semesta.
Secara Religius (Islam): Terbitnya matahari dari barat merupakan salah satu tanda besar Hari Kiamat yang disebutkan dalam hadits sahih. Ini dipahami sebagai peristiwa supranatural yang akan terjadi sebagai bagian dari rangkaian tanda-tanda akhir zaman.
Kepercayaan mengenai terbitnya matahari dari barat lebih merupakan masalah iman dan keyakinan dalam konteks agama, dan tidak dimaksudkan untuk dipahami melalui penjelasan ilmiah yang ada.wallahu a'lam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H