[caption id="attachment_367129" align="aligncenter" width="500" caption="Kapal tiongkok yang ditenggelamkan. (sumber foto: voaindonesia.com)"][/caption]
Kebijakan pemerintah Indonesia di era Jokowi yang tidak tedeng aling-aling terhadap perahu dan kapal asing yang melakukan illegal fishing di perairan Indonesia, mendapat sorotan dari berbagai negara tetangga. Nelayan asing yang sebelumnya bisa melenggang dengan hanya membayar suap kepada aparat kelautan Indonesia, kini harus rela dihancurkan dan ditenggelamkan kapalnya jika masuk dan melakukan illegal fishing di perairan Indonesia.
Protes pun dilayangkan berbagai negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, dll. “Kejam bener sih Indonesia ih.” Begitu kira-kira protes mereka. Sebagian ada yang protes, “Beraninya sama negara kecil, giliran kapal nelayan Tiongkok gak berani!” Untuk diketahui banyak juga kapal nelayan dari Tiongkok yang melakukan fishing di sekitar Laut China Selatan yang berbatasan dengan Indonesia. Kerap kali mereka masuk ke wilayah perairan Indonesia dan menangkapi ikan.
Menjawab kritik itu, kemarin Kamis (21/05), pemerintah Indonesia menghancurkan dan menenggelamkan sebuah kapal nelayan berbendera Tiongkok yang tertangkap melakukan illegal fishing di perairan Indonesia dekat Laut China Selatan.
Kapal Gui Xei Yu
Kapal nelayan Tiongkok yang ditenggelamkan adalah kapal yang cukup besar seberat 300 ton bernama Gui Xei Yu. Kapal itu menjadi bagian dari total 41 kapal yang secara bersamaan dihancurkan sebagai peringatan Hari Kebangkitan Nasional (20 Mei), seperti dilansir harian The Jakarta Post.
Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, kapal China yang disita pemerintah tahun 2009 setelah tertangkap memancing dekat Laut China Selatan itu, ditenggelamkan hari di Pontianak, Kalimantan Barat, setelah dihancurkan dengan bahan peledak. Selain satu kapal China, pemerintah juga menenggelamkan lima kapal Vietnam, dua dari Thailand dan 11 dari Filipina.
Indonesia menantang Tiongkok?
Menteri Susi membantah penenggelaman kapal Tiongkok itu sebagai bentuk tantangan terhadap pemerintahan Beijing. “Ini bukan aksi unjuk kekuatan. Kami hanya menjalankan hukum,” kata Menteri Susi seraya menambahkan bahwa penenggelaman ke-41 kapal pencuri ikan itu merupakan arahan Jokowi.
Kenyataan itu membuktikan bahwa Jokowi tak takut dengan Tiongkok. Untuk diketahui, kapal Tiongkok itu tak juga ditenggelamkan sejak ditangkap tahun 2009 karena lobby Tiongkok.
Menanggapi ditenggelamkannya kapal Tiongkok, pemerintahan Beijing menyatakan prihatin. ”Tiongkok sangat prihatin tentang laporan yang relevan ini, dan meminta pihak Indonesia untuk membuat klarifikasi,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hong Lei, seperti dilansir Reuters.
“Keberanian” Indonesia menenggelamkan kapal asal Tiongkok menjadi gambaran keseriusan pemerintahan Jokowi untuk memerangi illegal fishing, sekaligus juga menandaskan kedaulatan wilayah NKRI. Indonesia hendak mengatakan pada dunia bahwa NKRI adalah harga mati, tidak boleh ada yang mengganggu, siapapun ia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H