Mohon tunggu...
Wasiat Kumbakarna
Wasiat Kumbakarna Mohon Tunggu... karyawan swasta -

melihat sesuatu dengan lebih cerdas dan tenang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Soal Danpaspampres, Ada Ubi Ada Talas

16 Oktober 2014   22:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:44 962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14134481271749860539

[caption id="attachment_329410" align="aligncenter" width="600" caption="Hendropriyono dan Luhut Panjaitan adalah dua tokoh yang banyak membantu Jokowi di pemenangan pilpres lalu. (sumber foto: bijaks.net)"][/caption]

Saya heran orang kok rebut dengan penunjukkan Brigjen TNI Andika Perkasa sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspamres), yang akan mulai bertugas di masa pemerintahan presiden terpilih Jokowi. Iya betul Brigjen Andika ini memang menantunya Jenderal (purn.) AM Hendropriyono. Iya Hendropriyono adalah salah satu penasihat paling berpengaruh Jokowi. Lalu kenapa?

Wajar lah menurut saya. Pak Jokowi kan orang Indonesia, terutama Jawa, yang tahu benar filosofi membalas budi. Kan ada peribahasanya itu, “Ada ubi ada talas. Ada budi ada balas.” Cocok kan berarti, apa yang dilakukan Jokowi (memilih Andika sebagai danpaspampres) menggambarkan nilai luhur budaya bangsa itu. Hendropriyono menanam budi dengan membantu Jokowi memenangkan Pilpres 2014, kini saatnya Jokowi membalas budi dengan memilih menantunya menjadi danpaspampres.

Jadi, jangan sewot lah bagi kubu yang kalah dan tidak kebagian. Wajar saja, pemenang kan bisa melakukan apa saja, termasuk membagi-bagi jabatan dengan sahabat-sahabatnya yang membantunya selama ini.

Ini bukan KKN!

Ini bukan nepotisme. Jangan juga dibilang jangan-jangan Jokowi mau kembali ke Orde Baru (Orba), menyuburkan nepotisme. Bukan begitu. Tidak begitu. Kalau KMP (Koalisi Merah Putih) iya bener tuh. Mereka ingin kembali lagi ke Orba. Ingin pilkada via DPRD, ingin pilpres lewat MPR. Mereka yang mau kembali ke Orba. Udah pasti itu, tak perlu bukti-buktian.

Kembali kepada pemilihan Brigjen Andika, itu merupakan keinginan langsung Jokowi seperti diungkapkan oleh Panglima TNI, Jenderal Moeldoko. "Iya keinginan langsung (Jokowi). Dasarnya adalah konsultasi antara Panglima dengan Presiden terpilih," kata Jenderal Moeldoko seperti dikutip dari detik.com.

Pemilihan Andika sebagai Danpaspampres dinilai wajar dalam struktur TNI. Dalam tradisi pengangkatan Danpaspamres, Panglima pastinya berkonsultasi dengan Presiden yang terpilih. Yang pasti, pengangkatan Andika sebagai Danpaspampres dinilai cukup cepat karena untuk Akmil angkatan 1987 baru dirinya yang menjabat jabatan berbintang dua.

Sekali lagi, biasa saja. Tidak ada yang aneh. Katakanlah Jokowi membalas budi pada Hendropriyono, ya sah-sah saja kan.

Bukan nepotisme atau kroniisme loh. Catat itu! Ehem…

Selain Brigjen Andika, ternyata kabarnya Komandan Grup Paspampres juga sudah ditetapkan. Nama kuat yang muncul dari beberapa nama yakni perwira Kopassus Letkol Maruli Simanjuntak, yang juga pernah memegang posisi Komandan Grup II Kopassus Kandang Menjangan, Sukoharjo. Siapakah Maruli?

Ladalah…ternyata Letkol Maruli ini menantunya Jenderal (purn.) Luhut Binsar Panjaitan. Bersama Hendropriyono, Luhut adalah penasihat terpercaya Jokowi dan turut serta membantu kemenangan Jokowi di pilpres lalu.

Sudah…sudah….jangan sentiment! Tidak ada larangan Jokowi membalas budi. Malahan itu dianjurkan oleh budaya bangsa kita, ya sesuai dengan filosofi “Ada ubi ada talas!”

Are we clear, boys?!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun