Mohon tunggu...
Wasiat Kumbakarna
Wasiat Kumbakarna Mohon Tunggu... karyawan swasta -

melihat sesuatu dengan lebih cerdas dan tenang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ngawur, Logika Neta S Pane soal Somasi SBY!

25 Februari 2014   16:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:29 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Neta S Pane, layaknya orang LSM, akan berkata apa saja (ngawur sekalipun) untuk menjaga eksistensinya. Dengan begitu, dia akan banyak yang wawancara, lalu banyak tawaran bicara di sana-sini, tetap ngebul lah dapurnya! Emang itu kerjaannya, ngawur-ngawur dah gak masalah.

Kengawuran Neta tergambar dari pernyataan terbarunya yang dikutip rmol.co (rakyat merdeka online) soal Pemilu 2014 dan somasi Presiden SBY terhadap beberapa orang yang mencemarkan nama baiknya dan melontarkan fitnah.

Seperti diketahui Presiden SBY mensomasi Sri Mulyono karena menuduhnya memerintahkan KPK segera menetapkan status tersangka atas Anas Urbaningrum. Tuduhan yang tanpa bukti, apalagi kalau bukan fitnah namanya.

SBY juga mensomasi Rizal Ramli karena melontarkan dugaan gratifikasi jabatan wakil presiden yang dikaitkan bailout Bank Century. Satu lagi, Fahri Hamzah melontarkan kabar bohong soal Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas menerima dana US$200 ribu dari proyek Hambalang. Dua-duanya, baik Rizal maupun Fahri bicara tanpa bukti. Saya mesti tekankan, apalagi kalau bukan fitnah namanya.

Balik ke Neta

Nah, menurut abang Neta yang Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Presiden SBY bisa jadi musuh bersama jika tidak berhenti melakukan somasi-somasi tidak penting. Ancaman terparahnya, pemilu bisa jadi chaos atau kacau.

Menurut Neta kehawatiran pemilu chaos bisa terjadi hanya pada tahun 1998, saat rakyat punya musuh bersama yakni Soeharto. "Makanya pemilu 2014 ini tidak akan chaos karena tidak ada musuh bersama, kecuali SBY masih melakukan somasi tidak penting. SBY bisa jadi musuh bersama dan pemilu bisa chaos," kata Neta.

Baca selengkapnya: http://politik.rmol.co/read/2014/02/24/145117/Pemilu-Bisa-Chaos-Karena-Somasi-SBY-yang-Tidak-Penting-

Ada dua poin yang saya catat ngawurdari pernyataan Neta. Pertama adalah menyebutkan somasi SBY tidak penting dan yang kedua, menyimpulkan bahwa SBY bisa menjadi musuh bersama layaknya Suharto gara-gara somasi-somasi itu.

Logika ngawur

Saya yang bodoh ini menilai pernyataan abang Neta yang pintar sangat ngawur. Pertama, kok bisa-bisanya bilang somasi SBY tidak penting. Jadi yang ingin Neta katakana, tidak apa-apa memfitnah orang, tiadak apa-apa berkata bohong mencemarkan nama orang lain.

Bagi saya, SBY justru member pelajaran berharga bahwa tidak boleh sembarangan memfitnah orang. Dan orang yang merasa difitnah, dizolimi silakan mencari keadilan melalui jalur hukum. Jadi, somasi SBY itu sangat penting bang Neta menurut saya yang bodoh ini.

Kedua, kata abang Neta SBY bisa jadi musuh bersama layaknya Suharto gara-gara mensomasi Sri Mulyono, Rizal Ramli, dan Fahri Hamzah. Dan itu bisa berakibat ke chaos di pemilu 2014. Jadi, bang Neta ini mau bilang ketiga orang yang disomasi karena melontarkan fitnah itu, didukung oleh rakyat, semua elemen masyarakat, sehingga SBY bisa jadi musuh bersama. Hahahaha…yang benar saja!!!

Emang rakyat yang mana ayang mendukung Sri Mulyono, Rizal dan Fahri? Jangan-jangan rakyat banyak yang ga tahu siapa orang-orang itu. Siapa sih Sri Mulyono? Rizal yang lumayan lah kalangan tertentu tahu dia. Fahri yang orang PKS pasti tahu.

Tapi menyatakan bahwa somasi terhadap ketiga orang itu bisa membuat SBY jadi musuh bersama dan membuat pemilu 2014 chaos adalah….NGAWUR!!!!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun