Pemilihan pimpinan MPR RI sudah selesai. Hasilnya kita sama-sama tahu semua. Kini, event besar selanjutnya adalah pelantikan Joko Widodo sebagai presiden RI terpilih menjadi presiden RI, 20 Oktober nanti. Bagi siapa saja yang mengira saya benci sama Jokowi, maka saya tegaskan Anda salah. Jikapun saya mengkritik Jokowi, itu bentuk rasa sayang sama Jokowi. Jika Anda cermati, maka opini saya justru memberi alternatif solusi bagi Jokowi mengenai banyak hal.
Kini, saya kembali harus mengkritik Jokowi soal pernyataan terbarunya yang dimuat di berbagai media online. Pernyataan Jokowi soal pemilihan pimpinan dalam hubungan dengan melemahnya nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat dibuka di hari di mana pimpinan MPR terpilih, 8 Oktober. Katanya, melemahnya IHSG sebagai akibat dari menangnya Koalisi Merah Putih (KMP)!
"Memang saya sampaikan yang ditangkap pasar, direspon, itu negatif," kata Jokowi. Jokowi melanjutkan dengan sebuah “nasihat.” “Setiap tingkah laku kita, setiap kebijakan dan produk-produk birokrasi kita dilihat pasar, rakyat. Kalau direspon (pasar) negatif, itu harus didengar. Mendengar keinginan rakyat, dan pasar," tukas Jokowi.
Saya ingin mengartikan pernyataan Jokowi secara bebas, ya. Jadi, seharusnya semua pimpinan lembaga tinggi negara dimenangkan oleh Koalisi Indonesia Hebat (KIH), pendukungnya Jokowi, baru itu sebuah sikap yang mendengar keinginan rakyat dan pasar. Begitukah???!!
Pasar harus diyakinkan!
Masukan saya untuk pak Jokowi, pasar dan rakyat itu harus diyakinkan. Dan cara meyakinkannya bukan dengan menyalahkan KMP!Tapi, pak Jokowi harus bisa membuat langkah-langkah yang bisa merangkul kelompok KMP untuk melangkah bareng, saling bergandengan membangun bangsa dan negara, demi rakyat Indonesia seluruhnya. Bagaimana caranya, ya silakan ditanyakan ke pakar-pakar politik yang pak Jokowi miliki.
Memang betul ada sentimen negatif pasar (entah kalau rakyat ya, soalnya rakyat yang mana dulu?). Itu juga diakui oleh Menko Perekonomian Chairul Tanjung (CT). Faktor penyebabnya adalah dikuasainya DPR oleh kelompok yang tidak sama pandangan politiknya dengan pemerintah baru. "Pelaku pasar khawatir pemerintahan menjadi kurang efektif dalam melaksanakan pekerjaan," ujar CT.
Hal yang sama juga ditengarai oleh ekonom UGM, Poppy Ismalina. "Sekarang ini PAN masih masuk dalam KMP. Tentu, saya sangat meyakini ini makin menambah kegalauan investor akan bargaining point Jokowi di mata legislatif maupun MPR," ujar Poppy
Perhatikan!
IHSG melemah, investor galau karena mencemaskan bargaining point Jokowi yang lemah terhadap DPR ditandai dengan kalahnya KIH di pemilihan pimpinan DPR dan MPR. Jadi, pekerjaan rumahnya adalah bagaimana Jokowi meningkatkan bargaining point di DPR dan MPR! Bukan menyalahkan KMP!
Gampangnya begini, katakan saja kubu Jokowi kedepan bisa merangkul Demokrat dan PPP (misal) di DPR, saya yakin program-program pemerintah nantinya tidak akan terjegal (katakan ada yang mau menjegal). Nah, sekarang bagaimana caranya bisa merangkul Demokrat? Silakan, kan ada banyak pakar politik di kubu Jokowi.
Di KIH juga ada “pengkhianat”
Satu lagi alasan mengapa pak Jokowi tak usah menyalahkan KMP adalah karena ternyata eh ternyata, di kubu KIH juga ada “pengkhianat.” Kabar itu disampaikan oleh Ketua DPD Irman Gusman. Ia mengaku memperoleh informasi adanya suara fraksi partai Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang "merembes" atau "bocor" kepada KMP dalam voting tertutup pemilihan pimpinan MPR.
"Kita tidak bisa menafikan, partai pendukung paket A pimpinan MPR ada yang 'merembes' juga. Saya mendapatkan informasi dari dalam, tapi kan tidak etis menyebut partainya apa," ujar Irman Gusman di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu.
Irman mengeluarkan pernyataan itu mungkin sebagai bentuk kegusaran karena ada juga ungkapan kecewa dari kubu KIH karena suara DPD ternyata tidak solid. Katanya suara DPD banyak memilih paket-nya KMP, sebagai hasil lobby politisi Golkar, Fadel Muhammad.
Tuh kan ya! Makanya, ketimbang menyalahkan pihak lain, lebih baik introspeksi saja ke dalam. Sudah solidkah KIH? Bargaining point seperti apakah agar bisa meningkatkan pengaruh pak Jokowi di DPR agar pemerintahan nantinya berjalan dengan baik? Dan sebagainya, dan sebagainya!
Salam NKRI!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI