Mohon tunggu...
Wasiat Kumbakarna
Wasiat Kumbakarna Mohon Tunggu... karyawan swasta -

melihat sesuatu dengan lebih cerdas dan tenang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dunia Akui Kinerja Jokowi, Haters Tetep Nyinyir

3 Januari 2017   15:16 Diperbarui: 3 Januari 2017   15:22 1132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Butuh kebesaran hati untuk mengakui kerja lawan politik sudah bagus. Demikianlah dikatakan bagi para lawan politik Presiden Jokowi. Faktanya, saat orang di dalam negeri, sebagian tentunya, enggan mengakui kinerja Jokowi, dunia justru melihat positif kinerja Jokowi sebagai presiden Indonesia, dan oleh karenya lawan diberi apresiasi.

Penilaian dilakukan oleh salah satu media internasional Bloomberg. Media level dunia yang dikenal dengan berita-berita ekonominya yang kerap dijadikan rujukan, mengukur kinerja pemimpin negara-negara se-Asia dan Australia pada tahun 2016. Hasilnya, Jokowi menjadi satu-satunya pemimpin negara yang memiliki performa positif dalam seluruh aspek yang dinilai oleh Bloomberg.

Who's Had the Worst Year? How Asian Leaders Fared in 2016

Bloomberg merilis laporan berjudul Who's Had the Worst Year? How Asian Leaders Fared in 2016. Dalam laporan itu ada 3 aspek yang dinilai. Presiden Jokowi memiliki nilai positif di ketiganya, yaitu dinilai mampu menaikkan kekuatan nilai tukar (2,41 persen), dinilai mampu menjaga pertumbuhan ekonomi tetap positif (5,02 persen skala tahun ke tahun) dan dianggap memiliki tingkat penerimaan publik yang tinggi (69 persen).

Nah, saat rapor Jokowi dibandingkan pemimpin lain di Asia-Australia, maka pemimpin-pemimpin lain nilainya jeblok. Sebagai contoh, Presiden Filipina Rodrigo Duterte dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, punya rapor merah dalam hal kekuatan nilai tukar. Lalu, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, dinilai menurun di aspek pertumbuhan ekonomi serta penerimaan public. Terakhir, nilai tukar China di kepemimpinan Xi Jinping juga dinilai menurun.

Apalagi jika dibandingkan dengan Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye yang memiliki catatan merah untuk semua aspek. Nilai tukar Won menurun sebesar 2 persen dan pertumbuhan ekonomi yang hanya di angka 2,87 persen, Geun Hye juga memiliki reputasi tingkat penerimaan publik atas dirinya hanya sebesar 4 persen yang menyebabkan dirinya dipaksa untuk mengundurkan diri.

Kepemimpinan dan kepiawaian politik Jokowi

Lalu, apa kunci keberhasilan Jokowi? Menurut laporan Bloomberg, catatan cemerlang Jokowi kuncinya ada pada kepemimpinan dan kepiawaiannya berpolitik. Jokowi dianggap mampu mengendalikan dua per tiga kursi di parlemen. Lalu ada kesuksesan program tax amnesty yang dinilai membuat biaya pembangunan infrastruktur bisa ditanggung.

Dari keseluruhan delapan pemimpin negara, maka Bloomberg memutuskan Jokowi sebagai satu-satunya pemimpin di kawasan Asia-Australia yang memiliki nilai positif di semua indikator. Maka, bias disimpulkan bahwa Jokowi adalah pemimpin terbaik di Asia menurut versi Bloomberg.

Entah kalau menurut Anda, para haters! (WK)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun