Mohon tunggu...
Wasiat Kumbakarna
Wasiat Kumbakarna Mohon Tunggu... karyawan swasta -

melihat sesuatu dengan lebih cerdas dan tenang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Berani Tegasi AS dan Australia

5 Januari 2017   11:20 Diperbarui: 5 Januari 2017   11:27 1489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Ya ini masalahnya biar diclearkan dulu. Karena juga masalah, itu meskipun di tingkat operasional, tapi ini masalah prinsip," ujar Jokowi.

Seperti diberitakan sebelumnya, pihak militer Australia diduga telah melakukan pelecehan dan penghinaan terhadap Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia. Tindakan penghinaan ideologi bangsa Indonesia itu diarahkan pada materi bahan ajar pada fasilitas militer Australian Defence Force (ADF).

Bahan ajar itu bermateri terkait aksi TNI pada 1965 dan peristiwa di Timor Timur –sekarang bernama Timor Leste– saat masih jadi bagian Indonesia. Di antara pihak militer Australia ada yang berdalih materi itu merupakan penilaian ilmiah, sebaliknya TNI menggapnya sebagai penghinaan. Bahkan, di antara materi itu, terdapat kertas dilaminasi bertuliskan PANCAGILA.

Seorang instruktur pasukan elite Kopassus peserta pelatihan sempat melihat pelecehan terhadap Pancasila ini. Instruktur di korps elit TNI itu shock dan tersinggung karena Pancasila sebagai landasan negara dan prinsip hidup yang dipedomani dan dijunjung tinggi rakyat Indonesia maupun TNI, dilecehkan sebagai lima prinsip gila.

Fakta tersebut membuat Jenderal Gatot marah besar dan mengadukannya kepada Jokowi. Jokowi pun segera mengambil langkah tegas tanpa kompromi.

Walaupun bukan berarti tanpa kritik, tapi sikap Jokowi dalam dua soal JP Morgan dan militer Australia tersebut pantas diberi apresiasi. Ada kalanya dimana kita harus menunjukkan bahwa kita bias tegas memegang harkat dan martabat bangsa! (WK)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun