Waktu yang tepat karena kebetulan hubungan Indonesia dan Tiongkok sedang "berbulan madu." Seperti kita ketahui bersama, kini Tiongkok menjadi negara investor terbesar di Indonesia dengan proyek-proyek infrastruktur yang ditandatangani saat berlangsungnya KAA, beberapa saat lalu. Para pemodal Tiongkok daratan juga telah mengucurkan sangat banyak dana untuk membiayai berbagai proyek swasta bersama para taipan Indonesia.
Selain itu, hubungan ekonomi Indonesia- Tiongkok juga sangat luar biasa bagus. Tiongkok saat ini adalah rekan dagang utama Indonesia, mengalahkan Jepang, Singapura, dan Korea Selatan.
Maka, ini waktu yang tepat bagi Jokowi dan jajarannya untuk menegaskan bargaining position Indonesia dalam soal perairan Natuna. Paling tidak para nelayan Tiongkok  harus "dipukul" mundur dulu. Jika tidak, maka kesepakatan investasi dan hubungan dagang yang sudah sedemikian saling menguntungkannya, akan terganggu.
Intinya, Natuna dan perairannya adalah wilayah NKRI. Dan NKRI adalah harga mati! (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H