Mohon tunggu...
Wasiat Kumbakarna
Wasiat Kumbakarna Mohon Tunggu... karyawan swasta -

melihat sesuatu dengan lebih cerdas dan tenang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Saya Percaya Samad, Bukan Si Burhan!

12 Juli 2014   20:31 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:32 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mau itu SMRC, CSIS-Cyrus, RRI, JSN, Puskaptis, IRC; semua lembaga survei itu jelas-jelas berpihak terhadap salah satu capres. Pada titik itu, objektifitas mereka semua diragukan. Maka, langkah terbaik adalah mempercayai lembaga resmi KPU (Komisi Pemilihan Umum) dan menunggu hasil rekapitulasi mereka di tanggal 22 Juli nanti.

Keyakinan ini senada dengan apa yang diyakini salah satu figur terbaik bangsa, Abraham Samad. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu menyatakan tidak mempercayai hasil hitungan cepat (quick count) lembaga survei dengan alasan lembaga survei sudah memihak kepada salah satu capres-cawapres.

Samad pun menyatakan dirinya menunggu penetapan resmi presiden terpilih 2014-2019 dari KPU selaku penyelenggara Pilpres pada 9 Juli 2014 resmi. Samad juga meyakini bahwa KPU tidak akan bisa diintervensi salah satu kandidat capres-cawapres.

Lain Samad, lain juga Burhan

Abraham Samad, salah satu tokoh terbaik bangsa ini, meyakini KPU akan bisa dengan objektif, jujur, dan netral memutuskan hasil pilpres 2014. Berbeda dengan Samad adalah Burhanudin Muhtadi. Si Burhan, di waktu dan tempat yang lain, malah “menghasut” rakyat untuk tidak mempercayai KPU. Silakan baca: http://pemilu.metrotvnews.com/read/2014/07/11/264131/bila-hasil-real-count-kpu-beda-burhanudin-kpu-yang-salah

Dengan arogan dan provokatif, Burhan “menuduh” KPU pasti salah (atau melakukan kesalahan/kecurangan) jika hasil real countnya tak sesuai dengan hasil quick count lembaga surveinya, Indikator Politik. Sungguh jauh nian kualitas seorang Burhan dengan kualitas seorang Samad.

Perilaku seperti Burhan itu seharusnya tak boleh dibiarkan. Dia harus ditegur keras karena telah secara langsung dan tidak langsung “menghasut” rakyat untuk melawan lembaga resmi negara (baca: negara). Ini bahaya, menurut saya sama bahayanya dengan teroris atau separatis!

KPK mengawasi

KPK telah menegaskan bahwa pihaknya turut serta aktif dalam mengawasi jalannya proses pengitungan suara pemilihan presiden (Pilpres). Bahkan, lembaga antikorupsi ini tak akan tinggal diam jika menemukan ada kecurangan dalam proses tersebut.

"Jangan main-main terhadap masalah bangsa karena KPK tidak tidur," kata Juru Bicara KPK Johan Budi SP di KPK, Jakarta, Kamis (10/7). Penegasan tersebut semakin meyakinkan kita bahwa hukum harus selalu menjadi solusi untuk seluruh permasalahan bangsa!

Dengan demikian, pernyataan Burhanudin Muhtadi sama sekali tak bisa dipercaya karena orang baik akan lebih percaya kepada Abraham Samad, KPK, dan KPU! Sayangnya sampai saat ini, Burhan belum juga minta maaf (sebagai bentuk penyesalan) atas pernyataannya itu. Hanya orang arogan yang enggan mengakui kesalahan.

Saya tegaskan, saya lebih percaya Samad dibandingkan Burhanudin Muhtadi yang ngaco!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun