Mohon tunggu...
Wasiat Kumbakarna
Wasiat Kumbakarna Mohon Tunggu... karyawan swasta -

melihat sesuatu dengan lebih cerdas dan tenang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kabar TM2000 tentang Jokowi dan Referendum Papua(?)

29 September 2014   23:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:01 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebanyakan kita pasti tahu akun Twitter TM2000 (TrioMacan) yang kini muncul dengan @TM2000Back. Posting mereka penuh kontroversi dan seringkali berbau tuduhan yang serius. Secara pribadi, saya tak begitu percaya dengan postingan mereka. Namun kadangkala juga postingan mereka bagus untuk kita menjaga kewaspadaan.

Ini berhubungan dengan postingan TM2000 teranyar yang bisa And abaca di sini: http://chirpstory.com/li/232043. Ngeri juga kalau membacanya. Mereka menuduh presiden terpilih Joko Widodo telah menerbitkan rekomendasi persetujuan referendum Papua merdeka. Sulit saya mempercayai postingan ini, karena sangat boombastis, juga tak menyertakan sumber yang terpercaya.

Namun, sekali lagi, adalah penting bagi bangsa ini untuk sepaham perihal Papua. Papua adalah bagian dari NKRI, sah! Apapun upaya untuk memisahkan Papua dari NKRI, maka itu adalah aksi pengkhianatan dan karenanya orang-orang yang “terlibat” dalam upaya itu adalah pengkhianat bangsa. Maka, nauzubillah rasanya jika benar tuduhan TM2000 itu bahwa Jokowi merekomendasikan hal semacam itu.

Informasi yang tak bisa dipertanggungjawabkan

Jika kita fair mencermati, informasi yang dirilis oleh TM2000 tidak bisa dipertanggungjawabkan. Pasalnya, mereka hanya mengatakan sumbernya adalah orang lembaga intelijen Indonesia, tanpa menyebutkan siapanya. Jelas ini bisa dipandang sebagai upaya mendiskreditkan lembaga intelijen, dan sekaligus mengadu domba dengan Jokowi.

“Kemarin kami terima informasi dari lembaga intelejen, bahwa Jokowi telah terbitkan rekomendasi referendum Papua Merdeka,” demikian tulis TM2000.

TM2000 juga mengutip pernyataan Prof Damien Kingsbury dalam sebuah seminar tentang Papua. Sang professor, menurut TM2000, mengaku memiliki “Proposal Joko Widodo” tentang Referendum Kemerdekaan Papua. “Jika Indonesia mengalami krisis di Papua sebegemana di Timor Timur dulu, maka INTERFET HARUS MASUK KE PAPUA!” demikian ucap sang profesor.

Jika Interfet masuk ke Papua, maka hasil akhirnya pasti sama dengan Timor Timur dulu. Lepas dari NKRI. Australia di-back up USA siap membantu. Di Darwin Australia, berjarak 840 Km dari Papua, sudah siaga pasukan marinir AS (US Marine) sebanyak 11.000 personil dan akan jadi 67.000

Prof Damien Kingsbury, kata TM2000, adalah mantan The Australia East Timor International Volunteer Program (TAETIVP). Ia adalah agen Australia yang misinya memecah belah NKRI.

Mungkinkah?

Mungkinkah Jokowi melakukan hal yang dituduhkan TM2000? Saya kok sulit mempercayainya. Namun demikian, bagi saya, kita sebagai bangsa harus memandangnya dari sisi bahwa ancaman lepasnya Papua dari NKRI adalah nyata!

Ada pihak asing yang menginginkan Papua lepas dari NKRI kok rasa-rasanya sulit terbantahkan. Papua menyimpan kekayaan luar biasa di buminya yang emnarik berbagai kepentingan asing memperebutkannya. Kita sebagai bangsa harus keukeuh dengan NKRI adalah harga mati. Papua adalah bagian sah dari NKRI dan setiap upaya untuk menghancurkan NKRI harus dilawan sekuat tenaga dan pikiran!

Seperti tuduhan TM2000, cara referendum sangat mungkin coba dilakukan oleh pihak asing, mengingat kita pernah dipecundangi saat referendum Timor Timur. Jokowi lima tahun ke depan, tidak boleh memberikan peluang sedikit pun kepada kepentingan asing masuk ke Papua! Itu mutlak, jika Jokowi tidak ingin dikenang nantinya sebagai presiden penyebab lepasnya Papua dari NKRI.

Akhirnya, saya sungguh berharap tuduhan TM2000 cuma isapan jempolnya belaka. Tapi juga, saya berharap bangsa ini, khususon Jokowi, tak mengurangi kewaspadaan sedikit pun perihal ancaman perpecahan NKRI!

Hati-hati, pak! Jangan sampai sejengkal tanah pun lepas dari NKRI. Jangan sampai seperti di era Megawati, dimana Sipadan-Ligitan lepas dari haribaan ibu pertiwi!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun