Mohon tunggu...
Wasiat Kumbakarna
Wasiat Kumbakarna Mohon Tunggu... karyawan swasta -

melihat sesuatu dengan lebih cerdas dan tenang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Abbott Adu Domba Jokowi dan Ahok?

2 Maret 2015   23:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:15 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_353567" align="aligncenter" width="603" caption="Apakah Ahok yang dimaksud Abbott sebagai "teman" Jokowi? (Sumber foto: www.okezone.com)"][/caption]

Ada saja cara PM Australia Tony Abbott menekan Indonesia (Presiden Jokowi) demi terbebasnya dua warganya, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, dari jerat hukuman mati. Teranyar, Abbott memainkan opini di media dengan membuat kesan seolah-olah Jokowi melunak dan akan berpikir ulang perihal pelaksanaan hukuman mati duo “Bali Nine” itu.

Abbott bilang bahwa dia mendapatkan kabar dari “temannya” Jokowi dan mengklaim bahwa Jokowi, “mengerti posisi kami… dan menurut saya Jokowi saat ini sedang mempertimbangkan posisinya dengan hati-hati.” Demikian kata Abbott seperti dirilis kantor berita Reuters.

Namun demikian, seperti juga dilaporkan oleh Reuters, Abbott menolak untuk merinci detil pembicaraan teleponnya dengan Jokowi dan juga informasi dari “teman” Jokowi itu. “Saya tidak ingin memberi harapan kosong,” kata Abbott.

Siapa “teman” Jokowi yang dimaksud, ya?

Dengan tidak menyebut secara jelas siapa yang Abbott maksud dengan “teman” Jokowi saja, sudah terlihat jelas bahwa Abbott sedang memainkan strategi pembentukan opini dan pecah belah alias adu domba. Dengan mengeluarkan pernyataan yang ambigu seperti itu, Abbott mencoba membuat pihak Indonesia bertanya-tanya dan akhirnya saling curiga.

Diadu domba dengan siapa Jokowi ya kira-kira? Ada beberapa pihak yang bisa kita analisa. Tapi saya curiga ini ada hubungannya dengan Ahok alias Basuki Tjahaya Purnama, sang Gubernur DKI Jakarta. Lho, kok bisa Ahok? Apa hubungannya?

Ahok jelaslah memang temannya Jokowi. Bisa jadi dia yang dimaksud Abbott dengan “teman” Jokowi. Kebetulan sekali Ahok yang lagi populer di kalangan media karena berani melawan DPRD DKI soal anggaran siluman, baru saja mengeluarkan pendapatnya soal eksekusi “Bali Nine.”

Ahok: Jokowi sedang mempertimbangkan soal eksekusi mati!

Demikianlah media-media asing, terutama Australia, member judul berita tentang Ahok yang berpendapt soal eksekusi mati. Anda bisa check salah satunya di link ini: https://au.news.yahoo.com/world/a/26467267/jokowi-open-to-views-on-executions-ahok/.

Diberitakan Ahok saat melakukan sidak ke sebuah penjara di Jakarta berkata, “Jika dari dalam penjara mereka masih mengontrol (bisnis) narkoba, hukum mati mereka segera hari itu juga," kata Ahok. “Tapi jika orang ingin berubah, berikan mereka kesempatan untuk hidup. Mungkin ada cara untuk membuat orang tobat selain menghukumnya mati... Saya tidak setuju dengan hukuman mati,” tambahnya.

Ahok juga diberitakan berkomentar soal Jokowi. “Saya tahu dia (Jokowi) sangat hati-hati dan penuh perhatian dalam mendengarkan berbagai masukan. Itu pengalaman saya bekerja dengannya,” ujar Ahok yang pernah menjadi wakilnya Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Jokowi bantah keraguan

Rupanya pernyataan Ahok itulah yang ditengarai dijadikan “amunisi” baru oleh Abbott dalam pernyataannya terbarunya soal “teman” Jokowi. Kebetulan Ahok sedang menjadi media darling lagi perkara dana siluman APBD DKI Jakarta. Abbott mungkin berharap Jokowi akan mendengarkan pendapat Ahok itu.

But anyway, Jokowi membantah kabar-kabar burung itu. Ia berulangkali menegaskan bahwa sikapnya jelas soal eksekusi mati duo warga Aussie kasus Bali Nine. “Posisi kita jelas: hukum kita tidak bisa dipengaruhi,” kata Jokowi!

Jadi, silakan saja lakukan strategi apapun, Tuan Abbott! Gak ngaruh! (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun