Mohon tunggu...
Humaniora

Sejarah Batik Indonesia

3 Januari 2018   10:49 Diperbarui: 3 Januari 2018   11:49 975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kain batik adalah kain yang digambar atau diukir dengan cara yang unik untuk menampilkan ciri khas tersendiri pada kain tersebut. Batik telah ditetapkan sebagai warisan budaya lisan. 

Sejarah batik berkaitan erat dengan kerajaan Majapahit. Hal ini berpengaruh pada penyebaran agama Islam pada masa itu di pulau Jawa. Pengembangannya dilakukan di kerajaan Mataram, lalu Solo dan Yogyakarta. Kesenian batik sudah menyebar luas ke seluruh Indonesia sejak akhir abad  ke-XVII atau awal abad ke-XIX. 

Sejak itu batik mulai menyebar ke berbagai wilayah. Banyak tempat yang mempelajari kesenian tersebut dan semakin berkembang hingga saat ini. Bahkan sudah mendunia.Batik sendiri kemungkinan berasal dari daerah Mesir kuno ataupun daerah Sumeria. Teknik batik meluas kebeberapa negara yaitu, Afrika Barat, Malaysia, India dan lain-lain.

Hal ini tentu saja karena keunikan ukurannya dan memiliki nilai budaya yang sangat kuat. Tidak jarang ada yang memiliki nilai atau memasukan sebuah ukiran yang menggambarkan cerita tertentu.Baik itu cerita sejarah maupun cerita tentang dongeng daerah. Hingga pada abad ke-XX batik yang dihasilkan kebanyakan adalah batik tulis. Sedangkan batik cap baru dikenal setelah akhir perang dunia pertama pada tahun 1920.

Pada saat itu batik banyak dipergunakan oleh kaum perempuan. Hanya sedikit pria yang menggunakan kain batik. Kesenian batik adalah kesenian ukiran di atas kain yang biasa digunakan sebagai pakaian para raja-raja di zaman dahulu.

Pada awalnya, aktifitas pembuatan batik hanya dilakukan di dalam kerajaan keraton saja, karena yang diperbolehkan menggunakan batik pada saat itu adalah raja, keluarga kerajaan dan para pembesar kerajaan.

Karena banyak pembesar yang tinggal diluar keraton, mereka membawa batik keluar keraton dan membuatnya di tempat masing-masing. Dari sini dapat dilihat betapa berharganya batik pada masa  itu. Kini kain tersebut telah secara turun temurun diwariskan kepada anak muda Indonesia untuk berekreasi membuatnya tampak lebih santai saat digunakan, sehingga tak hanya untuk acara formal saja.

Seiring dengan berjalannya waktu, batik dikerjakan oleh para rakyat jelata yang malah menjadi pekerjaan rumah bagi para kaum wanita pada masa itu. Namun bukan berarti membuat batik adalah pekerjaan rumah tangga inti mereka, hal ini dilakukan untuk mengisi waktu luang bagi para perempuan. 

Bahan pewarna yang digunakan berasal dari tumbuhan-tumbuhan asli asal Indonesia. Salah satunya adalah mengkudu. Kata batik ternyata berakar dari bahasa jawa yaitu "tik" yang mempunyai arti "mematik". Kemudian berkembang menjadi "batik" pada tahun 1970-an. DiIndonesia, kesenian batik sudah sangat terkenal sejak dahulu kala terutama di daerah jawa. Dan kemudian menyebar kebagian daerah jawa lain.

Perkembangan batik di Indonesia berkaitan erat dengan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Batik yang sebelumnya hanya digunakan bagi para kaum kerajaan, menjadi pakaian kegemaran bagi para pria maupun wanita pada waktu itu. Bahan kain putih yang digunakan pada saat itu merupakan hasil tenunan sendiri. Setelah perang dunia kesatu, dikenal obat-obatan batik dari luar negeri atau biasa disebut dengan batik cap.

Saat itu, para pengusaha batik membeli cap di pasar porong Sidoarjo. Sebelum perang dunia pertama, pasar ini dikenal sebagai pasar yang ramai dikunjungi. Setelah masa krisis, usaha pembalikan muncul kembali hingga Jepang masuk ke Indonesia. Saat itu pembalikan lumpuh kembali. Kemudian muncul kembali setelah masa revolusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun