Mohon tunggu...
Wasfah Fauziah
Wasfah Fauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Filsafat Dakwah dan Pembangunan Karakter

19 November 2024   17:49 Diperbarui: 19 November 2024   18:02 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Filsafat dakwah dalam Islam mencakup tujuan utama dakwah yang tidak hanya terbatas pada penyebaran ajaran agama tetapi juga pada pembentukan akhlak yang mulia. Dalam pandangan filsafat dakwah, metode sangat berperan penting untuk memastikan bahwa pesan agama disampaikan secara efektif. Pendekatan yangan penuh hikmah membantu penerima dakwah untuk memahami dan menginternalisasi pesan agama dengan hati yang lapang.

Tujuan-Tujuam Dakwah

1. Membangun karakter mulia.

Salah satu fondasi utama yang diharapkan dari dakwah dalam Islam adalah karakter mulia, atau akhlaq karimah. Hal ini penting karena, sebagaimana dinyatakan dalam hadis Rasulullah SAW, akhlak seseorang mencerminkan kualitas keimanan mereka.

2. Membangun Prinsip Fondasi Karakter.

Pendidikan Islam, baik secara formal maupun tidak formal, merupakan salah satu sumber utama dakwah yang berfungsi sebagai alat untuk membangun karakter. Sehingga peserta didik tidak hanya memahami ajaran agama secara kognitif, tetapi juga memahami aspek moral dan etika yang terkandung di dalamnya, pendidikan dakwah harus difokuskan pada pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai Islam.

3. sebagai Proses Pembentukan Budaya Kolektif.

Dengan mengajarkan keadilan dan toleransi, dakwah akan membantu membangun budaya yang menghargai perbedaan dan saling menghormati. Hal ini menunjukkan bahwa dakwah bukan hanya untuk kepentingan tetapi juga untuk kemaslahatan masyarakat.

Langkah-langkah penerimaan dakwah

1. Al-Taharrur min quyudi al-'Urf wat-Takholush 'an Aghlalit-taqlid.

Yaitu upaya membebaskan pemikiran dari belenggu taqlid serta menggunakan kebebasan berpikir sesuai dengan prinsip-prinsip pengetahuan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun